Saya pernah membaca sebuah kalimat yang di tulis oleh
Winston Churchill yang berbunyi “Attitude is little thing that make a big
difference”. Sikap adalah hal yang kecil tetapi membuat perbedaan yang amat
besar. Kata kuncinya sederhana adalah “Sikap”. Saya tidak pernah bosan bertutur
pada siswa dan guru sejawat tentang sikap yang membedakan setiap pribadi dengan
lainnya. Hidup ini tidak akan terlepas dari istilah like and dislike.
Dimana pun kita berada tentu tidak akan lepas dari hal tersebut. Namun sikap yang
dimiliki setiap orang akan mampu memberikan perbedaan dengan lainnya. Apa
artinya pengalaman yang luas, Pendidikan yang tinggi jika semua itu dibungkus
dengan sikap yang kasar, tidak sopan dan selalu menyakiti hati orang lain.
Sebagai pendidik dan penyuluh antikorupsi, saya sering menyaksikan sendiri
bagaimana sikap positif mampu mengantarkan karier seseorang melesat tinggi
sekali. Berbeda dengan mereka yang mempunyai sikap negative akan selalu
mengalami kendala dalam perjalanan hidupnya.
Memang ada unsur kepintaran, kecerdasan dan pengalaman
yang menjadi factor pendukung kesuksesan. Tetapi “sikaplah” yang menjadi acuan
pertama sebelum factor lainnya. Memang harus kita akui bahwa tidak semua orang
akan terlepas dari kurungan like and dislike tersebut, sebab penilaian
setiap manusia berbeda. Pola pandang kita terhadap sikap orang lain tersebut
akan menentukan arah tujuan hidup sebenarnya. Terkadang kinerja kita yang full
power, masih saja terdapat kekurangan yang disebabkan sesuatu hal. Hal yang
kita dapatkan adalah cacian dan makian oleh mereka yang berbeda sikap. Jika
memang demikian adanya!!! Apakah kita diam, maju atau bahkan mundur menghindari
masalah?. Tentu saja tidak akan kita lakukan. Rasa pedan di dalam makanan atau
rasa pahit di dalam minuman jamu, merupakan sebuah tantangan untuk kita jawab
dengan aksi dan kepercayaan. Apabila kita laluhi dengan sabar dan sikap positif
tentunya akan mendapatkan kenikmatan serta sehat badan/jasmani.
Oleh karena itu menjadi wajib membungkus sikap orang
lain yang like and dislike membungkus pengalaman dengan sikap yang
mengena dihati orang. Setiap pagi dan sore, saya biasanya menyapu jalan di
depan rumah agar kelihatan asri dan bersih. Banyak siswa yang berangkat menuju
sekolah dan orang tua yang pergi mengantarkan anaknya berangkat sekolah. Hal
yang saya temui adalah tidak ada satu pun dari orang yang lewat menunjukan
sikap yang baik dengan memberikan salam apalagi senyuman. Semuanya ambyar bagai
masakan tanpa penyedap rasa. Sikap atau karakter ini mulai luntur seiring
perkembangan teknologi yang semakin modern dan canggih. Saya tak mampu
membayangkan apa yang akan terjadi jika penerus bangsa sudah tak berakhlak
lagi. Hebatnya sebuah negara ditentukan oleh sikap para warganya. Seorang
negosiator biasanya untuk menjatuhkan lawannya, biasanya menggunakan sentuhan
perasaan. Jika negosiator sundah menyentuh hati lawan dengan memperhatikan
pandangan mata dan turun kehati. Maka jangan heran jika hati tersentuh, leher
pun akan diserahkan pada kita. Itulah yang saya sebut dengan hal kecil yang
berakibat besar. Tidak perlu kita beli dan tidak perlu dengan tenaga berlebihan
untuk merainya, tetapi hanya bersikap yang baik.