Cita-cita
bung Karno “kita sebagai bangsa akan berdiri di kaki sendiri”. Kita tidak
akan lagi minta-minta ke negara lain untuk membantu program investasi walaupun
masih banyak investor yang akan berinvestasi. Sebab tepat tanggal 24 Pebruari 2025 akan
diluncurkan program DANANTARA. Apa itu danantara? Kepanjangan dari Daya
Anagata Nusantara yang mempunyai arti kekuatan/energi masa depan Indonesia. Danantara
berfungsi sebagai dana investasi yang berasal dari pemerintahan Prabowo. Tentu dana
ini diperoleh dari penghematan-penghematan yang dilakukan pemerintah selama 100
hari terakhir dan sebelumnya. Penghematan itu terdiri dari tiga putaran. Putaran
pertama berasal dari Badan Usaha sebesar 300 T, penghematan putaran kedua 300 T
dari penyisiran anggran APBN (50 T dikembalikan ke KL) dan penghematan putaran
ketiga 300 T dari deviden BUMN untuk tahun 2025 (dikembalikan 100 T untuk penyertaan
modal kerja). Sehingga total penghematan 750 T atau USD 44 Milliar.
Inilah
dana yang akan digunakan investasi pembangunan berkelanjutan kedepannya. Presiden
berharap kepada mantan presiden sebelum beliau untuk menjadi pengawas danantara
tersebut. Selain itu, organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU)
dan Muhammdiyah juga diminta untuk menjadi pengawas penggunaan anggaran
dana investasi ini. Sebagian kecil dari danantara tersebut dipotong 24 T yang dialih
fungsikan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Presiden sangat tidak menginginkan
jika anak-anak Indonesia kelaparan dan kekuarangan asupan gizi. Tetapi, bagi
anak-anak orang kaya yang setiap hari makan makanan yang bergizi sudah tidak memerlukan
makanan tersebut lagi. Alhamdulillah, menepis ucapan Ganjar Pranowo
dalam acara sebuah podcast yang mengatakan jika program MBG ini sia-sia. Oleh karena
dia tidak akan percaya jika siang hari banyak siswa yang tak akan makan makanan
ini. Faktanya justru berlawanan arah dari apa yang dia sampaikan.
Ditegaskan
juga jika danantara ini adalah bentuk atau wujud kedaulatan bangsa Indonesia
dihadapan negara-negara di dunia. Indonesia tidak akan menjadi negara pengemis
dan minta-minta jatah pada para investor. Danantara akan menjadi sinyal elemen
jika Indonesia mampu untuk berdiri di kaki sendiri. Jika ini terwujud, tentunya
bangsa ini akan menjadi bangsa yang disegani banyak negara lainnya. Keputusan yang
berani untuk tidak men-suplay energi listrik ke Singapora adalah bentuk nyata
jika Indonesia pingin swasembada energi ramah lingkungan sendiri. Indonesia sudah
tidak mau lagi di jadikan mesin ATM-nya mereka di sana. Selama ini mereka hanya
bermodalkan ekspor energi pada kita dan mendapatkan keuntungan besar pula. Oleh
sebab, bahan mentah yang kita ekspor ke mereka, dikelola menjadi barang jadi
kemudian dijual ke kita lagi dengan harga yang sangat tinggi. Kedaulatan energi
ini bisa diwujudkan dengan adanya danantara. Tentu dana tersebut akan digunakan
hilirisasi dengan membangun pabrik-pabrik pengolah bahan mentah menjadi bahan
jadi yang akan diekspor ke negara yang membutuhkan. Harga tentu akan mengikuti
harga yang kita tawarkan. Oleh karena kebutuhan SDA negara lain tak mampu
memenuhinya, mereka tidak punya plihan lain dan pasti akan membelinya dari kita. Team warta ilmu
Download PDF
0 komentar:
Posting Komentar