Berikan Pendapat Anda tentang WI Berikan komentar positif dan santun demi pengembangan konten yang lebih menarik serta lebih faktual dengan berita ilmu yang bermanfaat bagi kita semua pada tahap selanjutnya, untuk partisipasi anda semua saya ucapkan Terimakasih

BIARKAN SEJARAH YANG BERBICARA





Slogan Jawa berkata “Becik Ketitik,Olo Ketoro”. Secara komprehensip mengandung arti “Kebaikan kelihatan, keburukan ketahuan”. Kalimat tersebut mengandung pesan yang mendalam bagi siapa saja yang mendengarnya. Pejuang sejati hanya berpikir hasilnya harus bermanfaat bagi orang lain. Sejarah mencatat, proses perjalanan yang dilaluhi jendral Soedirman berjuang demi bangsa dan negara adalah tolak ukur sikap Ikhlas serta bertanggung jawab. Setiap manusia mempunyai perannya masing-masing. Baik peran keagamaan, sosial, hukum, politik, pendidikan dan lain sebagainya. Prinsip the right man on the right job adalah manifest sebuah kompetensi secara umum. Oleh sebab itu kita wajib menakar dan mengukur diri untuk menjadi pemimpin.

Tidak bisa kita hindari apabila kontak sosial akan selalu  menjadi menyebabkan konflik terjadi. Munculnya berbagai persoalan yang berimplikasi pada kinerja masing-masing individu. Upaya untuk melakukan pembelaan dan menyelamatkan diri merupakan hal yang manusiawi. Sifat dasar manusia adalah ingin dipuji dan dihargai oleh lainnya. Jika batas toleransi ini dilanggar, maka naluri alaminya akan melawan. Sekali lagi, ini lumrah dan wajar-wajar saja. Namun harus diketahui juga, terkadang cara melakukan pembelaan diri masih kurang elegan. Menggunakan cara-cara kotor penuh intrik dan hipokrit. Prinsip yang penting menang dan merasa hebat, harus dihindari. Bukan menggunakan berbagai cara untuk menghancurkan lainnya dengan kekuasaan yang dimilikinya. Sungguh ironis dan menyedihkan karena menggambarkan ciri-ciri manusia pecundang dan munafik.

Apakah memang harus dengan cara mem-bully orang lain yang dianggap bersalah agar mendapatkan kepuasan batin tersendiri?. Saya kira bentuk sikap yang sadis dan kejam. Menghancurkan harga diri orang lain dengan menggunakan dalih egosentrik dan merasa dia yang paling benar. Orang yang selalu mencari-cari kesalahan orang lain akan menemukan keterpurukan hidup suatu saat nanti. Keberkahan, kebahagiaan dan ketentraman hidup keluarga akan suram kelam. Memang tidak semua manusia gila hormat dan minta selalu dihormati. Mereka hanya mencari keberkahan dan keridhoan sang pencipta saja, bukan yang lainnya. Gambaran manusia yang berprilaku Ikhlas namun selalu mendapatkan perlakuan dholim bisa dipastikan akan mendapatkan pembelaan tersendiri dari sang pencipta. Kebenaran yang dia lakukan akan berbuah manis dengan cara diperlihatkan pada makhluk lainnya kelak kemudian hari. Tetapi sikap yang buruk dan dholim walaupun disembunyikan, suatu saat akan ketahuan juga.

Secara pribadi saya akui jika menjadi oaring yang MENGALAH, akan mendapatkan pembelaan oleh sang Maha Esa. Terkadang kontan di dunia lebih-lebih dihari yaumul qiamah. Ciri-ciri orang tersebut biasanya murah senyum, berbicara dengan santun dan berintonasi suara yang rendah. Jarang memperdulikan orang lain percaya atau tidak. Bagi orang yang seperti ini hal-hal tersebut bukan faktor pujian yang selalu harus dipertahankan. Mempunyai kemampuan menerima setiap pendapat yang berbeda dan biasanya narasi yang digunakan berkwalitas. Bukan kalimat abal-abal yang kurang focus pada persoalan yang ada. Pekerjaan yang didasari karena manusia hanya akan mendapatkan keduniawian saja. Namun pekerjaan yang didasari oleh karena Tuhannya, maka kebahagiaan dunia dan akhirat pun akan ikut. Tinggal kekuatan iman seseorang yang menjadi pertaruhannya. Mari menjadi manusia yang santun dan bijak pada sesama dalam segala hal. Karakter dan attitude adalah refleksi diri yang akan menumbuhkan kemurnian jiwa (inner beauty). Hal utama dalam hidup adalah tentramnya hati yang bisa diimplementasikan dengan bersosialisasi bersama masyarakat di sekitar kita.


0 komentar:

Posting Komentar