Berikan Pendapat Anda tentang WI Berikan komentar positif dan santun demi pengembangan konten yang lebih menarik serta lebih faktual dengan berita ilmu yang bermanfaat bagi kita semua pada tahap selanjutnya, untuk partisipasi anda semua saya ucapkan Terimakasih

HARDIKNAS 2021 : PEREBUTAN DEWI SRI KANDI DAN HILANGNYA PUSAKA KIAI PASOPATI

GONJANG GANJING PEREBUTAN DEWI SRI KANDI

DAN HILANGNYA PUSAKA KIAI PASOPATI

(Persembahan di Hari Pendidikan nasional 2021)

Penulis : SAIFUL ARIF

Penyuluh Anti Korupsi

FPAK GTK RI MADRASAH

JAWA TIMUR Penyuluh Anti Korupsi

Relawan Integritas Anti Korupsi



Begawan durno pernah berkata pada Patih Sengkuni jika dia bukanlah saudaranya tetapi hanya sebatas teman sejati. Mendengar pernyataan Begawan Durno betapa terkejut Sengkuni hingga membuat dia emosi. Namun Durno menjelaskan bahwa jika yang dikatakan saudara itu ada ikatan darah yang mengalir pada dirinya dan sengkuni yang sama. Tetapi jika sengkuni menganggap Durno adalah saudaranya tentu dia tak keberatan karena itu masalah hati (soko limo) masing-masing manusia. Dia juga berkata jika HATI mempunyai kebebasan untuk memilih atau dipilih. Oleh karena itu jangan sesekali memaksakan kehendak. Mendengar pitutur Durno maka Sengkuni juga mau melaporkan pada Prabu Duyudono. Maksud dan tujuan sebenarnya Sengkuni adalah menanyakan pada Begawan Durno tentang dia mengapa tidak pernah berkunjung ke negara astina menghadap Prabu Duyudono. Apakah Durno marah karena tidak diberikan jabatan serta harta benda. Durno dalam pembicaraan dua arah mengatakan tidak sama sekali jika ketidak hadirannya dikarenakan dua hal tersebut.

Rupanya sengkuni akan mengadu domba antar Begawan Durno dengan Prabu Duyudono dari negara astino jika dia berkata bahwa Sengkuni sudah tidak dianggap sebagai saudaranya lagi. Juga dia akan berkata pada prabu Duyudono di Astina jika dia tak mau berkunjung kembali ke negara tersebut. Melihat gelagat sengkuni yang dinilai provokator maka Begawan Durno cepat mengambil sikap dan berkata bahwa dia tak akan keberatan jika ingin berkunjung ke Astina, namun menunggu sampai hati ini jadi mood (berkeinginan). Sebab hati tak bisa dipaksakan oleh siapapun dan kapanpun. Jadi jangan sesekali menggoreng atau memfreming ucapan yang tidak mestinya yang akan menimbulkan konflik antar saudara. Akhirnya saudara jadi musuh, namun sebaliknya musuh menjadi saudara dan ini tidak boleh dibiarkan. Jika pada akhirna nanti hati Begawan Durno berkeinginan untuk berkunjung ke Astina menghadap Prabu Duyudono, pasti dia akan berkunjung. Namun sebaliknya jika hatinya tak ingin berkunjung, maka dia juga tak akan berkunjung. Begitulah kebebasan hati yang dimiliki setiap individu.

Tetapi Sengkuni tetap bersikukuh dan memaksa Begawan Durno untuk berkunjung dan bertemu dengan Prabu Duyudono di astino. Dengan menggunakan kekuatan Kurowo yang merupakan pangeran Patih dari Astino maka Begawan Durno juga mengatakan jika dia juga punya kekuatan yaitu putranya bernama SUWOTOMO. Kedua pihak bersitegang dengan saling tidak mau mengalah dan berkelahi antara Kurowo dan Suwotomo. Begawan Durno sudah menyangka jika Sengkuni mempunyai maksud dan tujuan jahat. Memang begitulah sengkuni, dimana pun dia berada pasti menebar kekacauan dan permusuhan diantara orang lain. Gimana bisa terjadi kemakmuran jika pemimpinnya suka membelokkan ucapan yang benar dibuat salah dan yang salah dibuat benar. Namun Sengkuni tetap memaksa harus ke negara Astino menghadap Prabu Duyudono, jika tak mau maka dia harus adu tanding dengannya. Pertandingan dengan keluarga Kurowo melawan Suwotomo terjadi dengan sengitnya satu lawan satu. Namun pada akhirnya keluarga Kurowo menyerah dan mengakui kehebatan Suwotomo. Melihat kondisi yang semakin ruwet maka dia memutuskan untuk bertapa di hutan yang belum terjamah satu manusia pun dan dia juga ingin menghadap Dewi Betari guna menyampaikan maksud dan tujuannya.

Pertemuan Begawan Durno dengan Dewi Betari Durgo telah memberikan pemahaman dan pemikiran baru yaitu memberikan saran pada Begawan Durno untuk tidak melanjutkan pertapaanya. Hal tersebut tentu punya alasan yaitu mengingat negara Sokolimo sedang dilanda musibah. Tetapi Durno juga maksud punya tujuan ingin menikahi Dewi Srikandi yang cantik rupawan di negara Madukoro. Tentu ini akan menjadi kisruh besar sebab Dewi Sri Kandi adalah idaman muridnya dan juga istri dari Raden Janoko. Namun Begawan Durno tetap memaksa ingin menikahi Sri Kandi. Tak punya pilihan akhirnya Dewi Betari merubah wujud durno menjadi Yaksindro besar dan tinggi. Tujuannya agar tidak diketahui oleh Arjuno jika dia ingin menikahi Dewi Sikandi. Yaksindoro diberikan julukan Prabu Kumbuyakso kesatria Sokolimo yang yakin akan dapat mendapatkan Sri Kandi karena saat ini Janoko di rundung derita karena salah satu pusakanya hilang yaitu PUSAKA KIAI PASOPATI.

Untuk mencari pusaka kiai Pasopati, Janoko mengajak Semar, Petruk dan gareng. Sementara negara Madukoro dan Dewi sri kandi menjadi tanggung jawab Bagong. Apa pun yang terjadi maka Bagong harus bertanggung Jawab atas apa yang terjadi. Sungguh tanggung jawab ini begitu besar dan berat mengingat Begawan Durno yang berubah menjadi Buto Kumbuyakso ingin merebut Dewi Sri Worokandi dari Tangannya. Tanggung jawab Bagong menjaga 2 putri Madukoro yaitu SRI KANDI dan DEWI WOROSEMBODRO. Tak lama sepeninggalan Janoko, munculah sesosok Buto yang merupakan perwujudan dari Kumbuyakso di depan mereka. Melihat gelagat kurang baik akhirnya bagong berkelahi dengan prabu Kumbuyakso untuk mempertahankan Dewi Srikandi. Namun sayang bagong kalah dalam pertarungan ini dan Kumbuyakso membawa Dewi Sri Kandi ke negara Sokolimo.

Bagong berlari mencari Janoko yang sedang melakukan perjalanan dengan Semar utnuk memberikan kabar bahwa Sri kandi diculik oleh Buto Kumboyakso. Mendengar penuturan Bagong, Raden Janoko marah besar dan mengusir Bagong. Segera Janoko pergi mencari Kmbuyakso untuk merebut Sri kandi. Menurut Janoko tidak ada artinya jika hidup tidak beristri walaupun mempunyai pusaka yang sakti. Dalam pelariannya bagong ketemu dewo dan dirubah wujudnya sebagai kesatria ganteng untuk dititipi pusaka kiai pasopati. Dewa memberikan julukan Bagong dengan ASTRO JINGGO. Sementara Janoko menceritakan prihal kehilangan istrinya pada Werkudoro dan meminta ayahnya untuk membantunya. Namun sang ayah justru marah karena dianggap Janoko tidak bertanggung jawab pada keluarganya dan hanya bisa menggunakan kebesaran nama ayahnya saja. Tanpa tunggu lama dan malu Janoko memburu Kumbuyakso ingin merebut istrinya dengan bertarung. Namun,  pertarungan tersebut  dimenangkan oleh Kumbuyakso. Bagong dengan kekuatan barunya segera menghadang Kumbuyakso untuk segera mengembalikan istri majikannya tersebut. Tanpa menunggu lama pertarungan sengit itu dimenangkan oleh Astro Jinggo perwujudan dari Bagong. Dengan kekalahan Kumbuyakso maka berubah wujud menjadi Begawan Durno dan Astro Jinggapun berubah menjadi Bagong yang sebenarnya. Kedu-duanya tahu siapa mereka sebenarnya dari perwujudan sebelumnya. Begawan Durno meminta maaf pada Janoko tidak akan mengulangi perbuatannya tersebut.

Apa makna yang terkandung dari cerita di atas sebagai PENYULUH ANTI KORUPSI juga GURU Indonesia. Masih ada sikap dari beberapa kita yang kurang professional dalam melakukan dan menjalankan aktifitas sebagai pendidik dan penyuluh. Tak mampu menempatkan diri dalam wadah yang sebenarnya. Wadah yang saya maksud adalah tempat tugas dan posisi yang kita jalankan. Contoh seorang penyuluh anti korupsi mempnyai juknis sangat jelas. Menyuarakan nilai-nilai integritas pada masyarakat agar menjadi warga yang bermartabat. Namun tupoksi tersebut menjadi samar karena merasa dirinya sebagai devisi penindakan para koruptor. Legalitas adalah tujuan agar masyarakat percaya jika dia adalah bagian dari KPK yang sangat di takuti oleh berbagai pihak. Sementara sikap ketidak sungguhan guru masih ada di hati dan pikirannya tentang kreatifitas dan inovasi belajar, tapi bukan soal tunjangan. Jika tunjangan telat cair maka pemerintah dihujad dan dicemooh melaluhi Medsos. Watak seperti tokoh Sengkuni kadang-kadang masih tersirat dan bermakna dalam kehidupan sebagai pendidik. Terbukti ketika menjalankan aktifitas suka terlambat masuk kelas dan jika menjadi penyuluh juga tidak ada kreatifitas untuk membuat kampanye sosialisasi anti korupsi pada masyarakat. Oleh karena itu jika mental guru dan penyuluh tidak bersungguh-sungguh, maka yang ada hanya sikap nyinyir menganggap diri paling hebat layaknya Sengkuni.

Perwatakan seperti Bagong orangnya polos dan lugu berbicara apa adanya tidak menambah atau mengurangi amanah yang diberikan. Taat sekaligus tipekal kerja keras tanpa mau mengenal Lelah, ingin mewujudkan cita-citanya. Apabila menjadikan sikap Bagong sebagai Barometer dalam mengukur sikap mental guru, tentu ini adalah fardu ‘ain dan harus segera direalisasikan. Terbukti Ketika Bagong melawan Kumbuyakso kalah, tak menjadikan dia putus asa tetapi terus berusaha sebagai sikap ksatria juga perwujudan “KERJA KERAS”. Kekuatan itu akhirnya datang juga dan disulap menjadi Astro Jinggo yang perkasa. Bagong pun bisa merebut Dewi Srikandi dari tangan Begawan Durno atau Kumbuyakso dengan pertarungan yang sengit. Kembali lagi ke guru, jika sikap Bagong dimilki dan direalisasikan di kelas, maka hal yang baru akan diperoleh. Inovasi serta kreatifitas mudah dilaksanakan.

Hilangnya Dewi Sri Kandi sebagai simbul Inovasi juga kreatifitas guru dan penyuluh di dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas juga sosialisasi 9 nilai antikorupsi. Sementara pusaka Pasopati menjadi symbol tunjangan dan kesejahteraan bagi guru namun legalitas adalah menjadi kebanggan penyuluh. Pantas Ketika Raden Janoko memilih untuk mencari mana yang harus didulukan! Dia memutuskan untuk mencari Sri Kandi terlebih dahulu. Sebab garwo (istri/pendamping) jauh lebih penting jika dibandingkan pusaka. Inovasi yang berkelanjuan tentu akan menjadikan suasana belajar dan penyuluhan menjadi mengasyikan sekaligus sebagai arena berbagi dan belajar. Namun sekarang menjadi kebalik dan nyungsang pada titik utamanya. Datang ke kelas tanpa modal juga konsep dalam pembelajaran ibarat mengajak anak tapi tak punya tujuan berarti. Usaha Sengkuni dalam menggoreng informasi dan melaporkan Begawan Durno ke Prabu Duyudono adalah bentuk Nafsu yang membelenggu jiwa dan pikiran guru. Rasa malas dan mau apa adanya tak mau berusaha melakukan perbahan adalah wujud Sengkuni melakukan aksinya. Semoga guru-guru dan para PAK juga API mempunyai integritas seperti bagong dalam melakukan perjuangan sebagai pejuang peradaban dunia yaitu membentuk karakter siswa menjadi suri tauladan yang bisa di anut. Seperti apa yang dikatakan Ki hajar dewantoro bahwa tidak akan pernah menjadi pengkhianat bangsa juga tak akan pernah korupsi. Sekian dan terimakasih. Say

#menanglawankorupsi                      #hardiknas2021



0 komentar:

Posting Komentar