Berikan Pendapat Anda tentang WI Berikan komentar positif dan santun demi pengembangan konten yang lebih menarik serta lebih faktual dengan berita ilmu yang bermanfaat bagi kita semua pada tahap selanjutnya, untuk partisipasi anda semua saya ucapkan Terimakasih

RIAK : PENDIDIKAN ANTI KORUPSI TINGKAT DESA


Penulis : SAIFUL ARIF

Penyuluh Anti Korupsi

FPAK GTK RI MADRASAH

JAWA TIMUR Penyuluh Anti Korupsi

Relawan Integritas Anti Korupsi



Gerakan RIAK dalam mewujudkan Desa Mandiri Tanpa Korupsi (DMTK) merupakan awal kegiatan webinar yang di gelar Minggu 11 April 2021 mulai pukul 09.00 WIB – 11.00 WIB. Adapun sebagai MC adalah kakak Mangga dan Santi, Moderator Saiful arif dan dipandu 2 nara sumber yaitu kakak Sahlan juga kakak Roni. Dalam pemaparannya kakak Sahlan hanya memutarkan 2 video sebagai pengisi materi tentang pendidikan Antikorupsi tingkat desa. Dalam tanyangan video pertama menceritakan sebuah adegan seorang bendahara desa yang diajak oleh kepala desa untuk membuat proyek fiktif karena anggaran desa tersebut akan dicairkan di tingkat Kabupaten.

Namun sang bendahara menolaknya setelah konsultasi dengan sang bunda. Bahkan sang Bunda berpesan jika Integritas adalah hal yang paling utama harus diperjuangkan. Kemudian saran itu pun disampaikan pada kepala desa bahwa dia tidak bisa kerjasama dengannya, walaupun sebelumnya rekan kerja atau sesama perangkat membujuknya agar dia setuju dengan keinginan kepala desa mereka. Marah besar kepala desa mendengar ungkapan sang bendahara dan kemudian dia memecatnya. Sang bendahara berpikir bahwa untuk Menciptakan good government harus dimulai dari diri sendiri. Demikian sekilas film tersebut yang dipaparkan diwebinar yng dihadiri lebih dari 100 tamu undangan. Penyaji menyampaikan 3 hal dalam tayangan film tersebut yaitu : (1) Pendidikan anti korupsi di tingkat desa tentang penggunaan dana desa, (2) Integritas tentang SDM (masyarakatnya dan perangkat desa), (3) Good government tentang zona integritas itu sendiri.

Mengapa ini penting! Sebab sampai tahun 2021 ini, dana alokasi pembangunan ke desa mulai tahun 2016 hingga sekarang sudah mencapai Rp 1M lebih. Jangan sampai anggaran yang begitu besar tidak menyentuh sama sekali ke masyarakat desa mungkin karena terlalu banyak proyek yang fiktif dan bahkan desa yang fiktif pula. Menurut kakak sahlan pendidikan anti korupsi sudah ada di tingkat desa bahkan struktur yang paling kecil adalah keluarga. Dari sinilah kemudian muncul integritas dimana penanaman nilai ini akan dibawah saat dia dewasa dan bekerja. Tentu jika ada masalah pribadi berkeluh kesah larinya pasti orang tua atau keluarga. Dalam pemaparan tentang pendidikan anti korupsi tingkat desa ini kakak Sahlan selalu menekankan pendidikan dalam keluarga, sebab menjadi apapun dia nanti pasti akan berintegritas.

Dalam sesi tanya jawab yang disodorkan oleh kakak kurnia yang mengharapkan agar jangan sampai pegiat anti korupsi menjadi korban ketika meyuarakan anti korupsi seperti ASN. Namun, dalam pemparannya kakak Sahlan juga menjelaskan jika memang sudah ada perlindungan hukum dalam pelaporannya seperti ombusman RI bahkan tata cara pelaporannya sudah jelas. Sementara tambahan dari kakak Ainun menyarankan untuk mengawal dana desa dengan cara kolaborasi dengan masyarakat. Karena yang menikmati pembangunan desa menurut kak Ainun adalah masyarakat itu sendiri. Seperti yang disampaikan oleh kakak Evi S. Shaleha dari PAKSI jabar di contohkan membentuk pegiat PECI Desa (Penggerak Cinta Desa) di Kabupaten Ciamis untuk mengantisipasi penyelewengan dana desa. Karena menurut beliau penggunaan dana desa tidak sesimple yang kita kira. Beliau juga mencontohkan penggunaan dana BOS untuk menggunakan keuangan gaji guru honorer yaitu tidak boleh > 30%. Tetapi faktanya jumlah guru honorer lebih banyak dari jumlah guru ASN dan tentunya penggunaan dana BOS untuk itu juga akan lebih tinggi pula.

Sementara pemateri kedua disampaikan oleh kakak Roni di acara webinar ini membahas tentang pengertian korupsi, jenis-jenis korupsi serta pelaporan juga perlindungan saksi pelapor. Acara ini dipandu oleh moderator sampai pukul 10.55 WIB sebelum acara di tutup, diminta semua peserta foto bersama oleh kakak Toni dan kakak Lutfiah. Dalam evaluasi acara kegiatan yang akan datang mencoba untuk merilis channal di youtube agar peserta yang tidak bisa masuk di forum zoom dapat diakomodir di live streeming youtube. Harapannya adalah acara ini sebagi pemantik para peserta terutama peangkat desa agar bisa menciptakan desa yang berintegritas dan desa mandiri tanpa korupsi. Say

#menanglawankorupsi

#beranijujurhebat




0 komentar:

Posting Komentar