Dimas adalah anak yang lugu dan polos sekaligus taat perintah orang tua. Dia selalu bersama sang ayah di pasar berdagang buah-buahan dan sayur mayur. Hari-demi hari dimas habiskan waktu bermainnya dengansang ayah berjualan. Namun ada satu prilaku menyimpang sang ayah yang selalu dilihat dan diperhatikan oleh Dimas berulang-ulang. Tanpa di sadarai Dimas mulai melakukan prilku sang ayah yang curang dan kurang jujur dalam berdagang. Ayah Dimas selalu mengurngi berat timbangan pembeli seberat 2 ons. Menurut penglihatan dimas bahwa perbuatan ayahnya itu adalah hal yang lumrah dan memang demikian adanya.
Usia Dimas yang terlalu kecil dan polos tidak bisa membedakan mana yang prilaku menyimpang dan mana prilaku yang lurus. Sebab usia dimas belumbisa membedakan, tetapi bisa meniru secepat kilat tentang prilaku siapa pun. Penglihatan anak kecil jauh lebih peka daripada pendengarannya. Anak seusia dimas lebih cepat meniru mengurangi timbangan daripada harus memahami kata "KORUPSI". Ayahnya yang selalu berbuat curang menurut pikiran orang dewasa, namun tidak demikian dengan pikiran Dimas. Menurut pikiran dimas adalah dia hanya menirukan kebiasaan sang ayah jika melakukan penimbangan barang memang harus dikurangi dengan 2 ons.
belum lagi melihat prilaku sang ayah yang suka kerjasama dalam kecurangan lainnya yaitu meminta pada pengirim barang untuk diberikan timbangan lebih dengan memberikan SUAP pada sang pengirim barang tersebut. Kerjasama yang tidak semestinya dilakukan karena sangat merugikan pihak lain. Namu tiba waktunya pilaku dimas diketahui oleh seorang ibu pembeli sayuran Gabus dan kol yang merasah aneh pada penimbangan dimas. Akhirnya ibu tersebut meminta dimas untuk menyerahkan timbangan tersebut untuk dilakukan penimbangan ulang. Hingga 3 kali dilakukan penimbangan barang pembeliannya ibu tiu selalu melihat barang timbangannya kurang dari 2 ons. Betapa marahnya sang ibu melihat kelkuan Dimas yang masih kecil, namun berani berbuat curang pada orang dewasa seperti ibu tersebut.
Ibu itu memarahi habis-habisan hingga dimas menjadi ketakutan. Dengan mendekati dimas kemudian menasehati agar Dimas tidak melakukan perbuatan tersebut karena sangat merugikan bagi orang lain. Suatu hari ketika sang ayah melakukan penimbangan tomat yang dipesan oleh seorang ibu dengan harga Rp 15.000 per kg dan mengurangi 2 ons timbangannya, maka tanpa diketahui sang ayah, Dimas menambahkan 2 tomat lagi agar timbangan pas 1 kg dengan menghadapkan muka timbangan tersebut pada pembeli agar bisa dibaca dan diketahuinya.
Perbuatan dimas yang BERANI JUJUR adalah perbuatan yang HEBAT. Jad sebagai orang tua, guru, tokoh masyarakat atau pimpinan maka sudah seharusnya memberikan suri tauladan yang baik pada anak yang masih belum mengerti aturan dan hukum masyarakat. Jangan melakukan perbuatan menyimpang di depan anak-anak karena mdah dicontok dan dipraktekan. Sebagai contoh konkrit bahwa anak-anak sekarang lebih menyukai gawai/gadget dan berselancar dunia maya dengan cara banyak melihat dibanding mendengar. Kecerdasan otaknya membawa kedunia fantastis dan kesukaannya hingga dia lupa dengan dunia nyatanya. Ada dua hal yang bisa kita petik dari film tersebut yaitu (1) perbuatan curang dan suap sangat merugikan bagi siapapun dan dimanapun, (2) Jangan pernah melakukan hal-hal negatif di depan anak-anak karena mereka mudah menirukan perbuatan tersebut.
AYOOOO..... TONTON DAN NIKMATI FILM
KURANG 2 ONS
DI
#tetapsemangat
0 komentar:
Posting Komentar