Berikan Pendapat Anda tentang WI Berikan komentar positif dan santun demi pengembangan konten yang lebih menarik serta lebih faktual dengan berita ilmu yang bermanfaat bagi kita semua pada tahap selanjutnya, untuk partisipasi anda semua saya ucapkan Terimakasih

INTEPRETASI UJI PAIRED SAMPLE TEST

INTEPRETASI UJI PAIRED SAMPLE TEST (Uji t - Student)
Penulis : SAIFUL ARIF

Sebuah studi kasus tentang hasil riset kemampuan olah kalimat atau percakapan Bahasainngris di sebuah Lembaga Pendidikan yang akan menguji metode pembelajaran dengan system bermain peran (Role play). Dengan membuat dugaan awal atau hipotesis sebagai berikut:
Ho     :  Tidak ada pengaruh menggunakan metode roleplay dala meningkatkan kemampuan berbicara
Bahasa Inggris secara lancar dan benar
Ha       : Ada pengaruh menggunakan metode roleplay dala meningkatkan kemampuan berbicara
Bahasa Inggris secara lancar dan benar
Kemudian membandingkan antara before (pre test) dengan after (post test) mealuhi program olah data SPSS V.22 dan diperoleh hasil out put sebagai berikut:
 

Jika dilihat hasil output di atas pada table paired samples statistic diperoleh perbedaab nilai rerata before dan after. Nilai-nilai tersebut yaitu after (pre test) sebesar 63.00 dan nilai untuk before (post test) sebesar 82.13. selisih beda tersebut sebesar 83.13 – 63.00 = 20.13, perbedaan yang sangat besar sekali atau kenaikan sebesar 32%. Untuk standar deviasi before 6.059 yang memberikan arti bahwa terdapat ragam nilai yang diperoleh oleh siswa tersebut dengan rentang yang sedikit besar. Sementara standart deviasi untuk kondisi after sebesar 4.605 adalah tidak terjadi lompatan nilai atau beda nilai yang signifikan. Artinya keadaan after telah memberikan keberagaman nilai dari 32 responden dengan rentang nilai yang tidak terlalu besar dengan nilai standar error mean sebesar 0.814.
Sementara pairet sample correlations memberikan nilain angka pada 0.402. dalam penjelasan Sugiono (2011 : 231)memberikan penjelasan tingkatan hubungan atau korelasinya yaitu pada tingkatan “SEDANG” yaitu antara (0.400 – 0.599). table tersebut juga memberikan tingkat sig. (2-tailed) atau uji dua arah sebesar 0.022. dalam pengambilan keputusan bahwa jika nilai sig. hitung < sig. 0.05 maka Ho ditolak. Sementara nilai dalam table tersebut sebesar “0.022 < 0.05” maka pengambilan keutusan tersebut adalah “Ada pengrauh menggunakan metode roleplay dala meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris secara lancar dan benar”.
Untuk table paired sample test sendiri juga menghasilkan output selisih standar deviasi sebesar 5.955 dengan standart error mean sebesar 1.053. sementara nilai t sebesar -18.166, memberikan arti nilai tersebut disebelah kiri kurva garis normal rata-rata. Tetapi nilai negative hanya sebagai patokan tempat atau posisi anagka saja.namun masih bisa kita anggap sama dengan nilai negative karena uji 2 arah. Nilai df diperoleh dari degree freedom dikurang dengan 1 = 31. Untuk membandingkan niali t hitung dengan nilai t table kita gunakan acuan dengan alpha 5%, karena uji 2 arah maka 5%/2 = 2,5% = 0.025. dari data tersebut yaitu df = 31 dengan α/2 = 0.025 diperoleh nilai t table = 1.990. kita akan membandingkan nilai t hitung dengan t table yaitu t hitung > t tinggi atau 18.166 > 1.990. degan demikian dalam pengambila keputusan adalah jika t hitung > t table dan fakta menunjukkan demikian maka memang “Ada pengaruh pengrauh menggunakan metode role play dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris secara lancar dan benar”. Nilai signifian 0.000 < 0.05 maka keputusanya adalah menolak Ho dan dapat menerima Ha.
Mudah bukan, mari kita jadikan kegiatan sehari-hari di kelas sebagai ajang penelitian juga sekaligus pengembangan bagi tindak lanjut dalam proses belajar mengajar. Juga sebagai bahan evalasi agar mendapatkan metode yang lebih baik dalam melakukan proses belajar mengajar. Biasakan kita tidak terlalu menuntut tunjangan profesi yang akan bisa membunuh kreatifits kktmenjadi guru yang professional dan juga berjiwa kompetitif. Hilangkan buruk sangka kita pada semua kebijakan pemerintahan terutama kementerian Pendidikan. Tetapi, mari dibiasakan untuk berpikir keras bagaimana mengintepretasikan suara Ir. Soekarno tempo dulu 1945, “JANGAN KAU TANYA NEGARA MEMBERIKAN APA TERHADAPMU, TETAPI TANYAKAN PADA DIRIMU, APA YANG DAPAT KAMU BERIKAN PADA NNEGARA INI. Oleh karena itu yang bisa kita lakukan sebgai seorang pendidik adalah menemuukan metodologi pembelajaran yang inovasi dan berkelanjutan.
#salamantikorupsi
#salampaksaisingganteng                                           

0 komentar:

Posting Komentar