DAHSYATNYA
RAMADAN
DALAM
MEMPERKUAT 9 NILAI ANTI KORUPSI
Penulis
SAIFUL
ARIF
Guru
MTs. Sunan Ampel Kraton
Kasus
demi kasus yang melibatkan sebagian pejabat negara baik di pusat maupun di daerah
tentang tindakan korupsi, seolah tidak mau berhenti dan semakin memperpanjang
daftar pelanggaran yang merugikan negara ini. Berbagai muatan dan liputan di
berbagai media cetak atau elektronik menjadi warna hitam moralitas pejabat di
bumi pertiwi. Belum sempat hilang bagaimana seorang pemimpin anggota DPR RI
menjadi tersangka kasus korupsi e-KTP yang merugikan triliyunan uang negara.
Bahkan dalam acara Anti Coruption Teacher Super Camp (TSC) dikatakan bahwa
KPK sangat kelelahan dalam menyelesaikan operasi tangkap tangan (OTT) bagi
pejabat korup hingga sekarang tegas M. Laode Syarif wakil ketua KPK. Rupanya
tindakan korupsi ini seolah teroganisir dan banyak kepentingan di dalamnya.
Tetapi apapun itu KORUPSI adalah sebuah tindakan yang sangat merugikan orang
lain bahkan negara.
Korupsi
dalam artian sebenarnya adalah suatu tindakan secara sadar atau tidak sadar
dengan melanggar aturan mengambil dan mempergunakan barang milik negara secara
sengaja atau tidak disengaja. Namun, masih banyak kasus korupsi yang tidak
sebenarnya dalam artian tidak merugikan negara secara langsung tetapi lebih
bersifat individu maupun kelompok kecil. Mungkin ilustrasi ini bisa kita coba
gambarkan adalah seorang pendidik. Di kalangan lingkungan pendidikan sangat
sering bahkan menjadi budaya kasus korupsi waktu, baik kedatangan terlambat atau
enggan masuk ruang kelas. Di dalam QS An-Nisa' 4:29
Allah berfirman:
يا
أيها الذين آمنوا لا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إلا أن تكون تجارة عن تراض منكم
Artinya : Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu
Dalam pernyataan di atas sangat tegas dan jelas sebagai
seorang muslim sangat dilarang keras oleh Allah melakukan tindakan pengambilan hak-hak
orang lain. Menurut
Ibnu Mas'ud dan Ali bin Abi Talib, makna suht adalah suap atau gratifikasi (korupsi). Dalam riwayat lain korupsi ini
ditegaskan dengan berbagai macam bahasa dan istilah sebagaimana dalam riwayat hadits sahih riwayat Imam Lima Nabi bersabda
لعن
رسول الله صلى الله عليه وسلم الراشي والمرتشي والرائش يعني الذي يمشي بينهما
Artinya:
Rasulullah melaknat penyuap dan penerima suap dan yang terlibat di dalamnya
Dasar inilah yang harus menjadian
fondasi kita sebagai seorang pendidik juga sebagai muslim sejati harus
semaksimal mungkin menjadi "rahmatan lil Alamin" yaitu insan
yang memberikan manfaat bagi orang lain. Jelas dalam kenyataan di lapangan
masih banyak saudara-saudara kita masih kurang amanah sebagai seorang pendidik
atau menjadi seorang pejabat (abdi masyarakat). Beberapa faktor yang
berpengaruh memang sangat banyak sekali diantaranya yaitu semakin dangkal nilai
iman mereka. Belum sadar dan bahkan belum pernah menyadari jika perbuatan
korupsi mereka sangat merugikan banyak pihak. Di berbagai lembaga madrasah yang
nota bene adalah penggerak integritas anti korupsi justeru sering
terjadi pelanggaran-pelanggaran. Bentuk prilaku demikian akan mencoreng dunia
lembaga, apalagi berbasis nilai-nilai islam. Kesadaran dari pemangku pendidikan
dan pelaku pendidikan kurang berani tegas menegakan supremasi hukum dalam
artian yang sebenar-benarnya. Jika persoalan ini dilakukan oleh para pendidik
tentu saja yang menjadi korban adalah siswa, tetapi jika yang melakukan adalah
pejabat negara tentu dampaknya akan lebih besar lagi.
Dengan hadirnya bulan suci romadhon, tentu akan menjadi titik point
penting melakukan flash back dan refleksi untuk menjadikan kinerja lebih bagus
lagi. Bulan suci Romadhon adalah hari penuh dengan rasa tanggung jawab dan juga
nilai jujur yang menjadi pilar utama dalam menjalankan ibadah puasa. Ibadah
puasa ini adalah ibadah sirri yang merupakan ibadah rahasia. Nilai ini
akan terpatri dalam sanubari sebagai nilai ikhlas dan tanggung jawab. Bulan Ramadhan begitu istimewa, pintu surga dibuka
lebar-lebar, neraka ditutup pintunya rapat-rapat, bahkan syaitan pun dibelenggu
kuat-kuat. Pahala orang puasa juga sangat menarik, tidak ada batasnya, karena
Allah sendiri yang menghisabnya. Dengan
keistimewaan tersebut semestinya menggerakan hati kita untuk melangkahkan kaki
berbondong-bondong mengambil berkah bulan ramadhan. Menurut Riyasdi
Pendidikan anti korupsi adalah perpaduan antara pendidikan nilai dan pendidikan
karakter, sebuah karakter yang dibangun di atas landasan kejujuran, integritas
dan keluhuran. Secara garis besar 9 nilai anti korupsi di sebutkan Jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil.
Nilai kejujuran sangat penting dalam fondasi menegakan integritas
dalam sisi kehidupan manusia. Puasa ramadhan sangat memberikan pembelajaran
bagi kita semua bagaimana nilai kejujuran itu tertanam secara tak langsung. puasa adalah ibadah yang mementingkan nilai-nilai
kejujuran. Orang bisa saja minum air saat berwudhu atau berbuka ketika di luar
pengawasan orang lain. Hanya lewat setetes air saja, orang lain tidak akan tahu
kalau dia sudah berbuka. Kejujuran inilah sikap pembeda. Puasa melatih
kejujuran seseorang. Lewat puasa, akan terbentuk sikap muraqabah dalam diri
seorang Muslim. Muraqabah ialah satu sikap di mana seorang Muslim selalu merasa
di bawah pengawasan Allah. Walau
dia tidak bisa melihat Allah. Tetapi
dia yakin bahwa Allah akan selalu
mengawasinya.
Sikap peduli akan sangat terasa dibulan suci ramadhan ini.
Merasakan lapar dan haus merupakan hal yang sangat
substansi bagi orang yang menjalankan. Munculnya rasa peduli pada sesama
manusia ketika tertimpa musibah. Bulan ini juga sangat memupuk kepekaan antar
sesama pula terutama siikap saling tolong menolong. Jika ini kemudian membekas
dalam diri masing-masing seorang muslim maka pada bulan-bulan berikutnya akan
menjadikan sebuah implementasi dari hasil pelatihan bulan ramadhan.
Puasa dapat membentuk
karakter hidup sederhana. Di zaman yang penuh hedonisme dan semua serba diukur
dengan materi, puasa dapat mendidik anak untuk menyadari bahwa manusia jangan
terlalu mencintai materi. Bahkan suatu saat dan waktu tertentu manusia harus
bisa hidup tanpa materi. Waktu yang dimaksud adalah sebuah kematian. Banyak
hikmah yang di hasilkan dari proses ibadah puasa kesabaran sejati yang bisa
digambarkan saat menunggu berbuka dan tidak akan mungkin makan minum sebelum
waktunya. Rasa tanggung jawab sebagai
seorang muslim dalam menjalankan ibadah puasa adalah bentuk perintah sang maha
Esa yang tidak dapat di tolak tanpa ada udur syar'i yang bisa diterima akal dan
bersifat darurat seperti sakit parah, musyafir, usia lanjut dan ibu hamil
yang dikhawatirkan membahayakan pada janinnnya.
Jadi,
sangat jelas bahwa ibadah puasa ramadhan bisa membentuk karakter seseorang yang
lebih baik dan ini yang disebut sebagai keajaiban dan kedahsyatan bulan suci
tersebut. Puasa adalah sarana
pendidikan bagi pembentukan akhlak manusia. Bulan puasa sering juga di sebut
madrasah al-shaum (sekolah puasa). Karena pada bulan tersebut seorang muslim
ditempa dalam latihan-latihan spiritual (riadhah) dengan menjalankan wajib
puasa dan sunah-sunah puasa seperti memperbanyak baca Al Quran, sholat/doa
dzikir dsb. Inti pokok pertalian antara puasa dan pendidikan adalah pada
tujuannya yaitu: takwa yang dapat menciptakan kedahsyatan dalam pembentukan karakter
yang merupakan cerminan dari implementasi 9 nila anti korupsi.
0 komentar:
Posting Komentar