Berikan Pendapat Anda tentang WI Berikan komentar positif dan santun demi pengembangan konten yang lebih menarik serta lebih faktual dengan berita ilmu yang bermanfaat bagi kita semua pada tahap selanjutnya, untuk partisipasi anda semua saya ucapkan Terimakasih

INTEGRITAS : PENGKHIANATAN DURNO PADA WISANGGENI


Penulis : SAIFUL ARIF

Penyuluh Anti Korupsi

FPAK GTK RI MADRASAH

JAWA TIMUR Penyuluh Anti Korupsi

Relawan Integritas Anti Korups


Suatu hari keluarga Werkudoro kumpul dan bertemu dengan keluarga Prabu Durno yang dihadiri oleh si emba Ontoseno yaitu Durno, sengkuni juga Karno. Saling sapa satu yang lainnya dengan say hello untuk mengetahui keadaan satu dengan yang lainnya. Dalam percakapannya Durno memberikan wejangan atau saran jika jadi Raja harus punya tatakrama pada Ontoseno dan Wisanggeni. Hajat keinginan Wisanggeni ingin berkunjung ke Negara Astino yang berkeinginan menduduki DAMPAR KENCONO (tahta raja) di negara tersebut hanya sementara waktu. Jika tidak diberikan cara baik-baik maka akan direbut dengan cara kesatria yaitu bertarung satu dengan yang lainnya. Ada yang mengatakan bahwa yang berkeinginan jadi ratu di Negara Astino adalah Sengkuni. Mendengar hal tersebut sengkuni marah dan berusaha membela diri. Sementara Oentoseno bergurau bahwa dirinya juga ingin mengusai Negara Sakalima juga yang kemudian disangkal oleh Durno.

Wisanggeni terus menyakinkan Durno juga yang lainnya apabila hanya ingin merasakan dan meminjam sementara bagaimana kenikmatan menjadi Raja Astina. Dia juga mengatakan jika dia tak akan takut sama siapa pun terutama Ontoseno. Padahal ontoseno ini sangat ditakuti oleh kesatria lain karena kesaktiannya, namun dalam hal ini Wisanggeni utarakan kalimat tersebut. Prabu Durno memberikan saran jika dirinya juga memberikan ilmu bapaknya maka wisanggeni harap bisa menghormati dirinya. Dengan memberika saran, Durno akan memberikan kemenangan jika Wisanggeni juga Ontoseno menurut padanya dan terus memberikan bantuan sekaligus tidak akan mengkhianati Wisanggeni. Sepeninggalan Ontoseno dan Wisanggeni, maka Durno mengatakan pada sengkuni dan Karno juga keluarga Kurowo harus memasang strategi untuk bisa mengalahkan Wisanggeni dan Ontoseno. Rupanya ucapan yang disampaikan pada anak-anak Werkudoro ini hanya bersilat lidah artinya “DIKHIANATI”.

Dalam perjalanan wisanggeni minta saran pada Ontoseno, apakah Durno akan menempati janjinya? Maka Ontoseno memberikan saran jika Prabu Durno akan mengkhianati karena dia sudah tahu akal liciknya walaupun dia adalah seorang BEGAWAN dan sangat di hormati. Namun sekarang bagi Durno sudah tidak melihat kehormatannya sebagai orang yang dituakan. Tapi wisanggeni tetap berkeinginan ingin menjadi raja sementara dan pada akhirnya jika sudah merasakan maka dia akan mengembalikan kekuasaan tersebut pada Duyudono. Melihat situasi demikian mereka merancang strategi untuk menghadang kekuatan Kurawa di tengah jalan sekaligus ingin menghajar Durno karena berani berbohong dengan ucapan atau janjinya pada Wisanggeni. Orang yang menjadi tameng dalam pertandingan kekuatan adalah ontoseno sementara wisanggeni mengamati dari kejauhan, khawatir jika terjadi sesuatu.

Selanjutnya Baca di sini



0 komentar:

Posting Komentar