Berikan Pendapat Anda tentang WI Berikan komentar positif dan santun demi pengembangan konten yang lebih menarik serta lebih faktual dengan berita ilmu yang bermanfaat bagi kita semua pada tahap selanjutnya, untuk partisipasi anda semua saya ucapkan Terimakasih

ACFFEST 2021 : HP DINAS

Link : https://www.youtube.com/watch?v=VfCHFCq1nJs

Penulis : SAIFUL ARIF
Penyuluh Anti Korupsi
FPAK GTK RI MADRASAH
JAWA TIMUR Penyuluh Anti Korupsi

Relawan Integritas Anti Korupsi


Sikap kesatria dan berani mengakui sebuah kesalahan adalah wujud pribadi yang berintegritas. Dia bernama Nanda Eboy putra tunggal dari Bapak Hidayat ketua RW 04 Burangrang Kecamatan Lengkong. Film garapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai Produser Ekskutif juga diproduksi oleh Iqbal Alfajri dengan penulis naskah Aisyah Amirah Nasution dengan sutradara Destri Tsurayya Istiqomah meberikan pelajaran bagi kita semua tentang pentingnyasebuah AMANAH dari masyarakat sebagai pemimpin juga panutan warga.

Suatu hari eboy sedang asyik nongkrong di depan sekolah bersama 3 orang temannya. Salah satu temannya eboy adalah indra. Mereka sedang asyik menikmati permainan game di smartphone yang mereka punya. Sementara Eboy hanya mempunyai HP jadul tidak berteknologi android. Melihat indra main game rupanya Eboy ingin dan tertarik untuk mencoba permainan tersebut. Dia memberanikan diri untuk meminjam ke Indra yang duduk bersebelahan. Tapi Indra menolaknya dan tidak mau meminjamkan HP smart-nya tersebut. Tiba-tiba teman-temannya mengejek agar dia membeli HP seperti punya mereka. Dengan sedikit dongkol Eboy menjwab “Iya sebentar lagi mau dibelikan sama Ibu” kata Eboy menimpali ejeken mereka.

Tiba-tiba telpon bordering keras, rupanya HP Eboy ada panggilan masuk. Tanpa nunggu lama Eboy merogoh kantong celananya untuk segera menjawab panggilan tersebut. Rupanya sang Ibu yang memanggilnya agar segera mungkin Eboy pulang. Dengan pamitan 2 kali pada teman-temannya Eboy bergegas menuju rumah dengan jalan kaki menyusuri jalan trotoar disepanjang jalan. Dalam perjalanan dia melihat seorang ibu bersama anak laki-lakinya yang sedang asyik memegang HP smartphone yang baru di beli di counter HP belakangnya. Sang ibu bertanya pada anak tersebut apakah HP smartphone-nya sudah ada aplikasi gamenya? Sang anak menjawab “sudah Bu”. Eboy hanya melihat dengan perasaan pingin memiliki dan membayangkan bisa main game bersama teman-temannya.

Eboy terus melangkah pulang. Sesampai dirumah dia mengucapkan salam sama Ibunya yang kebetulan jualan lotek di depan rumahnya. Eboy bertanya pada ibunya “Kapan Eboy dibelikan HP smartphone bu?” kata Eboy memelas. Ibunya menjawab dengan muka sedih dan kasihan melihat keinginan anaknya “Kamu tanyakan sama Bapakmu!” Eboy menjawab”sama saja jika Tanya sama ayah”. Eboy meninggalkn ibunya dan mau msuk lewat depan, namun ibunya menahan karena ada tamu. Rupanya tamu tersebut adalah bapak RW lama yang menyerahkan dokumen RW ke Pak Hidayat selaku RW yang baru. Sambil mengendap-endap Eboy melihat Hpsmartphone di atas meja ruang tamu. Perasaannya senang membayangkan akan bisa bermain game di HP tersebut. Lalu dia begegas lewat pintu samping dan segera dudukdimeja makan. Sambil pura-pura mau mengambil makanan sang ayah bertanya “baru datang ya boy”. Pak Hidayat mengenalkan HP barunya yang merupakan HP dinas dari warga RW pada beliau untuk dipergunakan sebagai kerja dinas jika ingin berkomunikasi dengan warga. Maklum penyerahan dokumen dari RW lama adalh berupa dokumen catatn warga, kunci mobil ambulan untuk melayani kesehatan warganya dan HP smartphone yang digunakan berkomukasi dengan warga jika ada keadaan darurat. Bahkan HP tersebut telah diisi kuota internet.

Melihat hal tersebut Eboy ingin memijam sebentar untuk permainan game, tetapi lagi-lagi sang ayah menolaknya karena ini dalah HP manah. Bahkan sang ayah menjelaskan apa itu artinya amanah yaitu di-per-ca-ya. Jika kamu gunakan HP ini untuk kepentingan pribadi maka sama saja saya melanggar amanah tersebut. Rupanya sang ayah belum bisa mengoperasikan Hp smartphone-nya dan meminta samaEboy untuk mengajarkan bagaimana cara membuka dan menggunaka aplikasi whatsApp tersebut. Tentu saja Eboy tertawa dan segera mengajarkan sang ayah tentang caramenggunakan WA. Namun belum sampaai selesi sang ibubeteriak pada Pak Hidayat untuk membetulkan antenna TV karena gambarnya buram. Sang ayah pun segera berlari menuju antenna yang dimaksud.

Kesempatan tersebut dimana sang ayah pergi membetulkan antenna TV, sementara HP-nya ditinggal. Tanpa menunggu lama jari jemari mungil anak SMP tersebut segera menuju kolom browsing mencari game yang dimaksud. Setelah menemukan aplikasi Game yang dimaksud segera Eboy mencari tempat untuk bermain Game yaitu dibelakang rumah di bawah air tendon. Sang ayah yang selesai membenai antenna TV, mencari Eboy kesana dan kemari namun belum jug ditemukan. Ke kamar bahkan ke ruang koridor rumah pun juga belum ditemukan. Akirnya Pak Hidayat melangkah menuju samping rumah. Setelah membuka pintu betapa terkejutnya dia melihat Eboy sedang asyik main Game menggunakan HP dinas ayahnya. Sang ayah marah dan menasehati Eboy bahwa ada rasa malu jika Nanda Eboy melakukan perbuatan tercela seperti ini.

Suatu hari sang ayah inta di ajari cara menemukan pesan di WA-nya. Namun kata sang ayah kok tidak ada pesan samasekali, padahal sebelumnya banyak pesan. Tanpa ragu Eboy mengambil HP sang ayah dan membuka salah satu sms yang masuk dan disuruh membukanya. Ternyata isinya menjelaskan jika kuotanya habis. Sang ayah juga bingung “ini maksudnya apa?” kata sang ayah tidak mengerti. Lalu Eboy menjelaskan jka kuota internet sudah habis. Sang ayah bertanya “kok bisa habis?” Eboy menjelaskan lagi pada sang ayah jika kuota habis karena buat main game tadi. Belumselesai penjelasannya Eboy tiba-tiba ibu berteriak dan mengbarkan jika ada RW sebelah mau pinjam ambulan untuk digunakan mengantar orang sakit. Namun dia juga mengatakan kalau HP sang ayah susah dihubungi.

Pak hidayat pun segera berlari mengambil kunci untuk segera menyerahkan ke RW sebelah. Sebelum meninggalkan Eboy, Pak Hidayat berkata pada eboy yang masih berdiri dan merasa bersalah terhadap warga tentang kelakuannya tersebut, “Saya tunggu kamu nanti di masjid”. Selang beberapa saat kemudian Eboy ke dalam masjid dan sudah di depan microphone membawa secarcik kertas yang berisi kalimat perminta ma’afan kepada RW 04 jika dia telah menggunakan HP dinas ayahnya untuk kepentingan pribadinya. Dia juga berjanji akan mengembalikan juga membelikan kuota yang dihabiskan tersebut. Sontak seluruh warga mendengar pernyataan Eboy, dan warga merasa bangga dengan sikap kesatria.


AYO……GERAKAN  MENTAL >>>

Sikap berani mengakui kesalahan yang diperbuat kini sudah pudar. Orang lebih senang mencari kambing hitam demi menutupi perbuatan salahnya. Namun, tidak seperti Nanda Eboy yang berani mengakui keslahannya. Namun tindakan yang menggunakan fasilitas umum untuk kesenngannya tentu bukan sifat yang terpuji sekaligus sikap tercela. Apa pun dan bagaimanapun tidak semestinya para pejabat dan keluarganya menggukan fasilitas Negara atau titipan yang merupakan amanah rakyat.





0 komentar:

Posting Komentar