Bagaikan fungsi wadah |
Terkadang saya juga berpikir terlalu banyak di negeri ini, pribadi terlalu mencampuri pribadi lainnya walaupun bukan kapasitasnya. Sungguh ironis dan patut disesalkan, mengapa tidak memberikan kesempatan pada orang lain yang memang menjadi ahlinya dalam menangani sebuah kasus. Seolah-olah menjadi pahlawan kesiangan bukan menjadi pahlawan kebenaran. sikap dan sifat ingin mencari muka di depan publik seolah-olah menjadi pribadi paling hebat dan tangguh daripada yang lainnya. Suka mengambil jatah kewajiban dan pasar orang lain dari pada sekedar mengurus dan pandai menempatkan jati dirinya. Mungkin maksud dan tujuannya adalah "BAIK". namun masih ada tanggungjawab milik orang lain yang seharusnya tidak dia kerjakan.
Kacang lupa lanjarannya atau dengan kata lain yaitu lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya. Oleh karena itu memberikan kesempatan yang memang menjadi amanah adalah sikap yang amat bijaksana dari pada sekedar mengoreksi hasil pekerjaan orang lain. kerena dianggap dirinya lebih baik daripada orang lain. Sedikit cuplikan PUISI sedikit mengingatkan kita sebagai manusia yang mempunyai tanggung jawab masing-masing di sisi-sisi kehidupan bermasyarakat.
MENEMPATKAN
DIRI
Siapa aku….
Aku siapa….
Kamu tak tahu tentang aku
Aku adalah aku dan bukan siap-siapa
Terlalu pendek tanganku tuk menagkapmu
Terlalu pendek langkahku tuk mengejarmu
Terlalu pendek pula nyaliku tuk OTT kamu
Bahkan, terlalu pendek jiwa batinku
menyaksikan ulahmu
Aku tahu….
Aku bukanlah dewa-dewa pengisih kalbu
Tiap hari iringi beritamu bagi sayat
pisau sembilu
Tiada henti bagai riak gelombang
samudera biru
Aku hanyalah anak kecil di bumi pertiwi
Aku hanyalah sebuh biji keil yang
beusaha tumbuhkan diri
Menerobos gelapnya tanah jauh menatap
dengan indrawi
Memasang akar lemah ditanah tandus dan
berduri
Semangat embangun negri yang tak pernah
pudar
Mendidik bibit dan tunas harapan bangsa
bak bunga yang mekar
Tumbuh indah pada waktunya dan menjadi
bara yang mampu membakar
Di setiap relung hati juga badan yang
berdiri bergetar
Aku tak peduli berapa hasil yang dipanen
Aku tak peduli tentang strategi apa yang
menjadi pijakan permanen
Namun, aku akan terus maju dan maju sampai
usaha manis bak rasa permen
Menghiasi pribadi bangsa dengan sikap
antikorupsi walau serak bagai pengamen
#salamantikorupsi
#mastersiapberaksi
#salamsmartwartailmu
0 komentar:
Posting Komentar