Berikan Pendapat Anda tentang WI Berikan komentar positif dan santun demi pengembangan konten yang lebih menarik serta lebih faktual dengan berita ilmu yang bermanfaat bagi kita semua pada tahap selanjutnya, untuk partisipasi anda semua saya ucapkan Terimakasih

PUISI : MENEMPATKAN DIRI

Bagaikan fungsi wadah

Terkadang saya juga berpikir terlalu banyak di negeri ini, pribadi terlalu mencampuri pribadi lainnya walaupun bukan kapasitasnya. Sungguh ironis dan patut disesalkan, mengapa tidak memberikan kesempatan pada orang lain yang memang menjadi ahlinya dalam menangani sebuah kasus. Seolah-olah menjadi pahlawan kesiangan bukan menjadi pahlawan kebenaran. sikap dan sifat ingin mencari muka di depan publik seolah-olah menjadi pribadi paling hebat dan tangguh daripada yang lainnya. Suka mengambil jatah kewajiban dan pasar orang lain dari pada sekedar mengurus dan pandai menempatkan jati dirinya. Mungkin maksud dan tujuannya adalah "BAIK". namun masih ada tanggungjawab milik orang lain yang seharusnya tidak dia kerjakan.
Kacang lupa lanjarannya atau dengan kata lain yaitu lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya. Oleh karena itu memberikan kesempatan yang memang menjadi amanah adalah sikap yang amat bijaksana dari pada sekedar mengoreksi hasil pekerjaan orang lain. kerena dianggap dirinya lebih baik daripada orang lain. Sedikit cuplikan PUISI  sedikit mengingatkan kita sebagai manusia yang mempunyai tanggung jawab masing-masing di sisi-sisi kehidupan bermasyarakat.



MENEMPATKAN DIRI
Siapa aku….
Aku siapa….
Kamu tak tahu tentang aku
Aku adalah aku dan bukan siap-siapa

Terlalu pendek tanganku tuk menagkapmu
Terlalu pendek langkahku tuk mengejarmu
Terlalu pendek pula nyaliku tuk OTT kamu
Bahkan, terlalu pendek jiwa batinku menyaksikan ulahmu

Aku tahu….
Aku bukanlah dewa-dewa pengisih kalbu
Tiap hari iringi beritamu bagi sayat pisau sembilu
Tiada henti bagai riak gelombang samudera biru

Aku hanyalah anak kecil di bumi pertiwi
Aku hanyalah sebuh biji keil yang beusaha tumbuhkan diri
Menerobos gelapnya tanah jauh menatap dengan indrawi
Memasang akar lemah ditanah tandus dan berduri

Semangat embangun negri yang tak pernah pudar
Mendidik bibit dan tunas harapan bangsa bak bunga yang mekar
Tumbuh indah pada waktunya dan menjadi bara yang mampu membakar
Di setiap relung hati juga badan yang berdiri bergetar

Aku tak peduli berapa hasil yang dipanen
Aku tak peduli tentang strategi apa yang menjadi pijakan permanen
Namun, aku akan terus maju dan maju sampai usaha manis bak rasa permen
Menghiasi pribadi bangsa dengan sikap antikorupsi walau serak bagai pengamen

#salamantikorupsi
#mastersiapberaksi
#salamsmartwartailmu

0 komentar:

Posting Komentar