Photo Aksi Bersama - Memperingati Hari Antikorupsi Sedunia 2019 di ACLC |
Tidak gampang
menjadi seseorang yang benar-benar komitmen terhadap sebuah janji hati untuk kepentingan
dan kemaslahatan umat manusia secara umum lebih-lebih sebuah negara. Penataan niat
dalam hati adalah hal paling pokok untuk memulai manusia dalam beribadah. Samar
tak kelihatan, tetapi memberikan warna dan hasil yang akan dicapainya nanti. Niat
yang bersih dan tulus hanya untuk mengabdikan diri pada bumi pertiwi melaluhi
bela aksi tentang tindakan korupsi yang dilakukan secara massive di seluruh
permukaan bumi ini tanpa terkecuali. Jika kita sadar dan bahkan seandainya semua
tahu termasuk komponen masyarakat bahwa bahaya korupsi adalah sangat fatal dan
berdampak tidak baik dalam berkehidupan berbangsa atau bernegara.
Di Gedung
Pusat Edukasi Antikorupsi jl. Kuningan Jakarta Selatan inilah
kami berusaha komitmen untuk selalu melakukan Gerakan-gerakan massive dan juga
selalu menghalangi kegiatan yang bisa merugikan negara. Tim Penyuluh
Antikorupsi dengan semua kompetensi yang dipunyai telah menyebar ke seluruh
penjuru pertiwi untuk melakukan Gerakan penyuluhan disemua sektor masyrakat
mulai dari Lembaga Pendidikan, Kepemerintahan, Komunitas masyarakat dan
lain-lain. KPK RI telah memberikan pernyataan yang membuat kami seolah-olah
bersemangat lagi dengan berkata bahwa Penyuluh Antikorupsi adalah bagian belahan
jiwa KPK.
Saya berusaha
komitmen membawa sikap dan pelajaran dari KPK ini ke dalam Lembaga Pendidikan di
lingkungan saya mengajar. Akan saya ajarkan siswa siswi saya bagaimana menjadi
manusia berintegritas seperti ajaran Rosululloh SAW. Kedisiplinan dan juga rasa
peduli maupun rasa memiliki (sense of be longing) terhadap sesuatu yang bukan
miliknya, tetapi sikap rasa ingin melindungi dan merawat agar bisa dimanfaatkan
oleh masyrakat umum. Memungut sampah di kelas sebelum kegiatan belajar mengajar
(KBM) juga menata meja kursi untuk dipakai belajar temannya adalah sikap yang
sangat terpuji dan harus kita biasakan. Mungkin kelihatan remeh tetapi jika
dilakukan secara istiomah dan berkelanjutan akan menjadi karakter yang melekat
di jiwa mereka.
Kami bukan
orang birokrasi yang mbulet dengan sistem aturan yang ruwet dan berbelit. Kami
bukan juga bekerja mencari muka di depan manusia dengan cara nebeng di sebuah nama
besar orang lain dan bahkan melaluhi Lembaga orang lain. Kami bukanlah pecundang yang memanfaatkan keringat
orang lain demi kepentingan pribadi atau golongan. Kami juga bukan orang yang
banyak bicara, memaksa kehendak karena merasa diri mempunyai jabatan dan
pengaruh di lingkungan kerja. Cukup masyrakat kecil merasakan penderitaan
akibat mental birokrasi yang jlimet dan berbelit yang pada akhirnya menggunakan
anggaran negara secara massal menuju tindakan korupsi. Mungkin para penyuluh
ini mendapatkan gelar istilah “AKAR TUMBUHN”. yang begerak menerobos
gelapnya malam dan kuatnya ikatan tanah hanya untuk mencarikan jalan menuju
sumber air kehidupan bagi mereka di atas tanpa peduli seberapa jauh dan dalam
perjalanan menuju sana.
Komitmen
ini semoga akan tetap jaya abadi selama-lamanya tanpa kita harus mencampuri
segala urusan yang berhubungan dengan tindakan penangkapan yang dilakukan oleh Lembaga
KPK. Karena saya sadar bahwa tugas dan misi saya adalah menyuluh dan
menyadarkan serta mengedukasi masyarakat agar mengenal dampak korupsi dan tidak
melakukan tindakan korupsi juga. Melaluhi Lembaga Pendidikan ini pula ACLC KPK
menugaskan saya juga merekomendasikan saya untuk selalu beristiomah menjalankan
misi dan visi agar para siswa nanti menjadi generasi yang berakhlakul karimah,
bermental pejuang 45 juga berhati Pancasila yang siap menjadi pemimpin yang
sejati membela tanah pertiwi dari kasus tindakan KORUPSI.
#jujurberdayakompeten
#wartailmu
0 komentar:
Posting Komentar