Berikan Pendapat Anda tentang WI Berikan komentar positif dan santun demi pengembangan konten yang lebih menarik serta lebih faktual dengan berita ilmu yang bermanfaat bagi kita semua pada tahap selanjutnya, untuk partisipasi anda semua saya ucapkan Terimakasih

ISLAMKU TUH DI SINI

ISLAMKU TUH DI SINI
Penulis
SAIFUL ARIF
Alumni TSC KPK RI 2017

Belahan bumi pertiwi bagai jambrut mutiara yang terbentang di atas garis khatulistiwa. Gema ripha loh jinawi toto tentrem kerto raharjo adalah slogan sempurna buat Indonesia tercinta. Lautan yang luas terbentang dengan sumber daya lautnya yang melimpah seolah menjadi aksesoris yang mempercantik keindahan nusantara. Tanah hitam nan subur menambah aromah terapi bagi berbagai jenis tanaman di atasnya. Masyarakat yang santun dengan aneka budaya dan bahasa yang mewarnai sisi-sisi kehidupan masyarakatnya. Terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia. atau tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS tahun 2010. Suku Jawa adalah kelompok suku terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai 41% dari total populasi.
Berbagai macam agama tumbuh subur di tanah pertiwi, diantaranya adalah agama Islam yang telah dibawah dan di sebar luaskan oleh 9 para wali yang tersebar di tanah Jawa. Berbagai macam budaya tumbuh dan berkembang, tetapi tidak menghalangi para wali untuk mensyi'arkan agama islam. Diantara para wali yang sangat sukses dalam menyampaikan dakwa islamnya adalah sunan Kalijaga (Raden Said). Dalam penyampain dakwa islamnya beliau mempunyai metode khusus bahkan bisa dikatakan lain dari para wali yang lainnya. Pendekatan yang beliau gunakan adalah cultur (budaya) setempat. Sebab beliau yakin bahwa agama yang datang pertama dan dianut oleh masyarakat jawa watktu itu diantaranya adalah Hindu. Gaya dan corak hidup mereka tidak terlepas dengan sistem aturan agama hindu. Maka sunan Kalijaga menggunaan tradisi masyarakat setempat sebagai media dakwanya. Tradisi yang tidak perlu ditinggalkan tetapi perlu diberikan nilai-nilai islami. Mulai mengucapkan syahadat dulu dan membaca bacaan basmallah dan mengakhiri bacaan hamdallah saat selesai melakukan sesuatu seperti selamatan (yang diisi dengan bacaan sholawat nabi) dan ruwatan.
Sunan Kalijaga, seorang anak pejabat yang menyebarkan Islam dengan model kebudayaan yang mampu beradaptasi dengan nilai lokal. Melalui kearifan lokal berbentuk pembangunan masjid Agung Demak, kesenian wayang bernuansa Islami dan tembang/lagu Ilir-ilir, dakwah Sunan Kalijaga mampu mendapatkan hati dan tempat terbaik di kalangan pengikutnya. Ini membuktikan bahwa proses Islam Nusantara yang menggabungkan kebudayaan lokal dan Islam sudah berlangsung sejak dulu sebagaimana sukses dipraktekan Sunan Kalijaga.
Islam sebagai sebuah agama mengatur kehidupan manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Untuk mencapai kesejahteraan itu, manusia diberikan akal pikiran dan wahyu yang berfungsi membimbing manusia dalam perjalanan hidupnya (Azyumardi Azra: 1998). Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada manusia melalui perantara Nabi Muhammad SAW. Tujuan dakwah Islam bersifat universal, bukan monopoli suku, daerah atau bangsa tertentu sehingga kehadiran Islam menembus sekat geografis antar negara. Islam juga disebut sebagai dinnul islam (agama perdamaian).
Dengan mencermati penjelasan di atas bahwa sangat jelas jika islam di Indonesia itu sangat berbeda dengan islam di negara-negara arab. Islam di Indonesia mempunyai ciri islam yang menyatu dalam budaya membentuk pola pemahaman baru tanpa meninggalkan unsur syar'i yang termaktub di dalamnya. Beberapa bulan ini memang kita sempat dihebohkan dengan istilah "Islam Nusantara", walau konsep ini sebenarnya sudah sangat lama ada di bumi nusantara yaitu islam yang dikenalkan oleh para wali 9 tersebut. Dalam perjalanannya di Indonesia, ajaran Islam sudah terbukti mampu mewarnai, mempengaruhi dan mengubah budaya lokal dengan penuh kedamaian dan toleransi. Para ulama sejak dulu mengajarkan Islam sebagai agama yang anti kekerasan. Penyebaran Islam ditempuh dengan dialog penuh kebaikan, dakwah penuh keberkahan, dengan penduduk setempat dan akulturasi kebudayaan lokal dengan ajaran Islam. Secara perlahan Islam mengikis kepercayaan yang bersifat mistis dan tahayul digantikan gagasan rasional dan penuh kesucian. Dengan berbagai kelebihan itu, Islam di Nusantara dapat berkembang pesat dan diterima masyarakat secara luas.
Para kelompok kaum garis keras (sumbu pendek) mencermati islam dengan metode mereka sendiri yang ngawur dan terkesan menggunakan sistim pemaksaan. Makna di dalam al qur'an dan hadist ditelan secara leterleg tanpa ada penafsiran khusus dengan menggunakan pendekatan secara arif bijaksana. Orang dengan metode tersebut akan sangat mungkin melakukan gerakan radikal. Radikalisme adalah paham atau ideologi yang menuntut perubahan dan pembaruan sistem sosial dan politik dengan cara kekerasan. Secara bahasa kata Radikalisme berasal dari bahasa Latin, yaitu kata “radix” yang artinya akar. Radikalisme sering dikaitkan dengan gerakan kelompok-kelompok ekstrim dalam suatu agama tertentu. Ini sudah sering terjadi di negara kita, dan sangat membahayakan jika tidak dilakukan tindakan preventive oleh pemerintah dan para tokoh ulama. Kasus bom bunuh diri yang baru-baru ini terjadi di kota Surabaya di sebagaian gereja adalah bentuk ketidakpahaman mereka akan arti sebuah keberagaman. Pemaksaan kehendak pendapat dan berkenyakinan bahwa dengan membunuh diri dan juga orang non muslim lain adalah jihat. Sungguh pemahaman aqidah yang melenceng dan jauh dari rahmatan lil alamin.
Beberapa organisasi keagamann di indonesia antara lain Nahdlatul ulama (NU) sangat mengecam bentuk apapun sebagai iplementasi dari radikalisme. Berbagai opini dan pendapat dari berbagai kalangan pun bermunculan. Ada yang berpendapat bahwa maraknya aksi radikalisme agama timbul akibat lemahnya dan tidak seriusnya pemerintah dalam menangani kasus radikalisme yang semakin berkembang akhir-akhir ini. Kinerja Badan Intelejen Negara (BIN) pun kembali dipertanyakan sebab dianggap lambat merespon aktivitas kawanan teroris sehingga kasus perusakan dan peledakan bom dapat terjadi. Pendapat yang mengejutkan namun cukup logis mengatakan bahwa isu radikalisme diciptakan dan dipelihara oleh pihak tertentu sebagai bagian dari desain besar untuk meraih dan mengamankan kepentingan politik tertentu (Said Aqil Siroj: 2011). Litbang Kompas edisi Senin 9 Mei 2011 mengadakan dialog tentang Jalan Memupus Radikalisme mengadakan jajak pendapat dengan mengajukan pertanyaan "Menurut Anda, hal apa yang paling mendorong berkembangnya radikal bernuansa agama di Indonesia?". Hasilnya ialah; Pertama, Lemahnya penegakan hukum mencapai 28,0%; Kedua, Rendahnya tingkat pendidikan dan lapangan kerja mencapai 25,2 %; Ketiga, Lemahnya pemahaman ideologi Pancasila mencapai 14,6%; Keempat, Kurangnya dialog antar umat beragama mencapai 13,9%; Kelima, Kurangnya pemahaman agama mencapai 4,9%; Keenam, Ketidakpuasan terhadap pemerintah mencapai 2,3%; Ketujuh, Kesenjangan ekonomi mencapai 1,6%; Kedelapan, Lainnya mencapai 3,1%; Kesembilan, Tidak tahu/tidak jawab mencapai 6,4%.
Radikalisme ini bentuk virus yang membahayakan keutuhan kehidupan bangsa dan bernegara karena setiap invidu hanya mampu menerima pendapat pribadi bukan yang lain. Jadi jelas islam yang dipaksakan seperti ini tidak akan mendapatkan tempat di hati masyarakatnya bahkan hanya rasa ketakutan luar biasa. Islamku tuh di sini yaitu di Indonesia adalah islam yang sangat menghargai cinta perbedaan dan perdamaian. islam indonesia tuh islam yang berbudaya yang menjunnjung tinggi nilai kemanusiaan (hablum minannas) dengan menempatkan nilai toleransi budaya yang tinggi. Sangat mustahil jika indonesia akan disamakan dengan budaya bangsa arab dan akan terjadi kontradiktif di masyarakat. Sebab artefak kita sejak jaman nenek moyang adalah sangat kental dan kompleksitasnya tinggi dengan berbagai budaya setempat. Islam Indonesia adalah Islam Nusantara dan islamku tu di sini dalam dekapan ibu pertiwi dari sabang hingga merauke yang akan mampu menciptakan baldatun toyyibatun warobbul ghofur yaitu negara yang subur tanahnya, selaras kehidupan rakyatnya dan terjaga keamanannya serta kuat aqidahnya. Amin

0 komentar:

Posting Komentar