PENTINGNYA PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
Penulis
H.A. SAIFUL ARIF, ST, MPd
Alumni Teacher SuperCamp 2017 KPK RI
Semarak di berbagai media tentang kasus
tindakan korupsi, bukan hal yang baru bagi masyarakat kita. Mulai dari orang
tua hingga anak-anak semua tahu. Banyaknya pejabat-pejabat yang tersandung
kasus korupsi hingga digelandang pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bahkan mereka yang telah banyak merugikan keuangan negara mulai dari milyaran
sampai triliyunan seolah tiada malu
melakukannya. Operasi yang dilakukan pihak KPK yang lagi ngetrend
dengan istilah yaitu Operasi Tangkap
Tangan (OTT) yang seakan tidak menjadikan jera para koruptor.
Fakta inilah kemudian KPK melakukan
gerakan antisipasi atau pencegahan sejak dini. Sasaran yang KPK garap adalah
anak-anak mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga siswa lanjutan.
Kegiatan KPK mulai tahun 2015 hingga tahun 2017 sudah melakukan kerja sama dengan
berbagai macam departemen antara lain Departemen Agama Repuplik Indonesia untuk
mencari para guru yang kreatif dan Inovatif diajak bersama-sama dalam mengatasi
masalah korupsi di negeri ini. Kegiatan yang dilakukan KPK ini diberi nama
Teacher Supercamp (TSC). Tahun 2015, 2016 dan 2017 KPK merekrut 25, 50 dan 100 guru seluruh
Indonesia yang lolos seleksi lomba pembuatan aneka kreatifitas pembelajaran
anti korupsi. Perlombaan yang dimaksud meliputi pertama Project learning
yaitu pembuatan media pembelajaran yang terdapat nilai anti korupsi. Kedua
Cergam yaitu pembuatan media pembelajaran dengan cerita bergambar yang akan
meningkatkan keaktifan siswa. Ketiga Board Game yaitu pembelajaran dengan media
permainan diatas papan. Keempat video yaitu membuat pembelajaran dalam bentuk
film pendek yang terdapat nilai-nilai anti korupsi.
Penanaman nilai anti korupsi yang dicanangkan
KPK sejak dini ada 9 nilai karakter anti korupsi yaitu Jujur, Peduli,
Mandiri, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerja Keras, Sederhana, Berani dan Adil.
Kemudian 9 nilai karakter anti korupsi ini di kelompokkan menjadi 3 katagori lagi
Nilai Inti yang terdiri jujur, disiplin dan tanggung jawab, Nilai Sikap
yang terdiri adil, berani dan peduli sedangkan Nilai Etos Kerja yang
terdiri kerja keras, sederhana dan mandiri. Penanaman ini diharapkan guru
sebagi pioner melaluhi lembaga pendidikan sangat dianggap penting oleh pihak
KPK. Alasannya karena dinegara ini kasus korupsi sangat banyak dan menjamur
seperti jamur dimusim hujan sehingga KPK berasumsi sangat mustahil jika
dilakukan sendiri.
Dengan metode pembelajaran menyenagkan di
kelas guru diajak membuat media pembelajaran yang menantang sekaligus kreatif
dan inovasi. Mengajak siswa bermain dengan menanamkan 9 nilai anti korupsi diluar ruang kelas ternyata hasil kegiatan Team
Teacher supercamp dibeberapa lembaga di wilayah Bogor bulan Nopember lalu sangat
antusias dan luar biasa tanggapan masing-masing lembaga. Banyaknya kasus
korupsi yang dilakukan para pejabat negara tidak terlepas dari sikap
kepedulian, tanggung jawab bahkan jujur yang sekarang habis terkikis karena
egois semata. Harapan 20 tahun ke depan dari kegiatan ini, melaluhi
pembelajaran di lembaga pendidikan, mulai dari usia dini hingga dewasa akan
menampakkan hasil yang sangat signifikan.
Berbagai gerakan-gerakan yang dilakukan para alumni teacher
supercamp dalam menanamkan 9 nilai tadi bukan isapan jempol belaka. Mulai
meminta ruang khusus kepada para pemimpin daerah hingga ke tingkat propinsi
untuk melakukan audensi diberbagai macam kegiatan. Bahkan ada yang do
to dor ke lembaga-lembaga pendidikan mulai dari TK sampai tingkat SMA
swasta maupun negeri. Sebagai contoh sahabat yang di Kalimantan menyempatkan
diri memintah waktu pada seorang manager sebuah super marked untuk memberikan
tausiah kepada para pegawai super market tersebut arti sebuah korupsi
dengan dampak negatifnya baik di pemerintahan atau di perusahaan. Sungguh
perjuangan yang luar biasa dalam melakukan pencegahan korupsi di masa
mendatang.
Harapan kami selaku alumni Teacher
SuperCamp 2017, ada fasilitator lain yang akan membantu suara kami untuk
menyampaikan misi bahkan budaya anti korupsi seperti Media cetak atau
elektronik. Karena pembentukan budaya anti korupsi ini bukan hanya tugas orang
per orang, namun menjadi tugas kita bersama dalam membangunnya. Jika media atau
pemangku kebijakan melihat sinis melihat gerakan ini maka bisa dipastikan
negara kita akan tinggal nama di mata dunia. Kami berharap semua orang akan
berani berkata "Benani, Jujur, Hebat" seperti apa yang menjadi
slogan dari teman-teman KPK. Semoga tulisan sederhana ini menjadi pemicu dan
pengispirasi untuk berbuat lebih baik lagi dalam mengatasi korupsi di tanah air
kita. Ayo media bantu kami, fasilitasi kami, sekecil apapun pertisipasimu akan
sangat berharga bahkan menjadi gunung es yang suatu hari bakal menggelindas
para koruptor-koruptor bangsa ini. Semoga.
0 komentar:
Posting Komentar