"Pertama memburuknya kondisi ekonomi dan keuangan global akibat berlarutnya pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan lambatnya pemulihan krisis Eropa," kata Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bidang Ekonomi, Aunur Rofiq, kepada Rakyat merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 28/12).
Menurut Aunur Rofiq, dampak krisis AS dan Eropa terhadap perekonomian domestik sudah terjadi sejak September lalu. Yaitu dengan terjadinya pelarian modal asing, melemahnya rupiah, naiknya yield obligasi pemerintah, sampai anjloknya harga saham yang sudah terasa sejak September 2011.
Hal kedua yang harus diwaspadai pemerintah, lanjut Aunur Rofiq, adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi sebagai dampak dari penurunan harga komoditas internasional yang berdampak pada penurunan kinerja ekspor dan investasi. Kinerja ekonomi Indonesia tahun mendatang akan sangat tergantung pada kemampuan memobilisasi kekuatan domestik.
Ketiga, masih kata Aunur Rofqi, masih besarnya kebutuhan untuk penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. Jumlah pengangguran dan penduduk miskin masih relatif besar. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 mencapai 31 juta orang atau 13.3 persen dari jumlah penduduk. Demikian pula jumlah pengangguran terbuka pada Agustus 2011 mencapai 6,6 persen dari angkatan kerja sebesar 117,4 juta oran
0 komentar:
Posting Komentar