Demikian dikatakan Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini usai RUPST di kantornya, Jakarta, Senin (23/5).
Sebagaimana diketahui, pada 31 Maret 2011, Bank Mandiri telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembelian saham bersama-sama ADB, Pemegang Saham ADB serta AXA S.A. yang akan menjadi partner strategis Bank Mandiri dalam mengembangkan bisnis asuransi umum. Dalam kesepakatan itu, Bank Mandiri akan mengambil 120.000 saham dari 126.718 saham baru ADB yang segera diterbitkan. Sedangkan AXA S.A. akan mengambil-alih 73.282 lembar saham yang saat ini dimiliki oleh pemegang saham ADB serta mengambil sisa saham baru ADB yang diterbitkan sebesar 6.718 lembar saham. Dengan demikian, setelah transaksi ini selesai, Bank Mandiri akan menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan sebesar 60% dan AXA S.A. memiliki porsi kepemilikan sebesar 40%.
Melalui perusahaan usaha patungan asuransi kerugian yang akan dibentuk ini, Bank Mandiri, sambung Zulkifli berharap dapat meraih pangsa pasar yang signifikan di segmen retail, mikro, syariah, dan small business yang diperkirakan akan tumbuh dengan pesat mengingat tingkat penetrasi asuransi kerugian yang masih sangat rendah di Indonesia pada saat ini. Pengembangan asuransi umum tersebut melengkapi strategi Bank Mandiri untuk menjadi lembaga keuangan dengan layanan dan produk yang dapat menjawab setiap kebutuhan nasabah.
Saat ini penetrasi asuransi kerugian di Indonesia hanya sebesar 0,8% sedangkan di negara seperti Singapura dan Malaysia sudah mencapai 1,6%. “Kita ingin menangkap peluang yang ada,” ujarnya
sumber : suara pembaharuan
Sebagaimana diketahui, pada 31 Maret 2011, Bank Mandiri telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembelian saham bersama-sama ADB, Pemegang Saham ADB serta AXA S.A. yang akan menjadi partner strategis Bank Mandiri dalam mengembangkan bisnis asuransi umum. Dalam kesepakatan itu, Bank Mandiri akan mengambil 120.000 saham dari 126.718 saham baru ADB yang segera diterbitkan. Sedangkan AXA S.A. akan mengambil-alih 73.282 lembar saham yang saat ini dimiliki oleh pemegang saham ADB serta mengambil sisa saham baru ADB yang diterbitkan sebesar 6.718 lembar saham. Dengan demikian, setelah transaksi ini selesai, Bank Mandiri akan menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan sebesar 60% dan AXA S.A. memiliki porsi kepemilikan sebesar 40%.
Melalui perusahaan usaha patungan asuransi kerugian yang akan dibentuk ini, Bank Mandiri, sambung Zulkifli berharap dapat meraih pangsa pasar yang signifikan di segmen retail, mikro, syariah, dan small business yang diperkirakan akan tumbuh dengan pesat mengingat tingkat penetrasi asuransi kerugian yang masih sangat rendah di Indonesia pada saat ini. Pengembangan asuransi umum tersebut melengkapi strategi Bank Mandiri untuk menjadi lembaga keuangan dengan layanan dan produk yang dapat menjawab setiap kebutuhan nasabah.
Saat ini penetrasi asuransi kerugian di Indonesia hanya sebesar 0,8% sedangkan di negara seperti Singapura dan Malaysia sudah mencapai 1,6%. “Kita ingin menangkap peluang yang ada,” ujarnya
sumber : suara pembaharuan
0 komentar:
Posting Komentar