Berikan Pendapat Anda tentang WI Berikan komentar positif dan santun demi pengembangan konten yang lebih menarik serta lebih faktual dengan berita ilmu yang bermanfaat bagi kita semua pada tahap selanjutnya, untuk partisipasi anda semua saya ucapkan Terimakasih

BIJAK MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL



Hanya sekedar mengingatkan buat kita semuanya, hati-hati dalam menggunakan media sosial dalam melakukan sosialisasi dengan masyarakat. Bahwa sebagai manusia tentunya setiap bekerja tidak akan terlepas dari bantuan sebuah ALAT. Fungsi alat adalah untuk membantu dan mempermuda manusia untuk menyelesikan pekerjaan. Kita masih ingat pelajaran pelajaran fisika di tingkatan SMP tentang materi alat sederhana yang di sebut sebagai pesawat sederhana. Pemahaman materi tersebut mengenai pesawat sederhana seperti pengungkit yang menggunakan prinsip kerja sederhana yaitu bidang miring.
Mencabut paku dengan pesawat sederhana namanya TANK sehingga pekerjaan itu menjadi mudah dan cepat. Bayangkan jika kita cabut dengan tangan kosong, maka akan menyebabkan luka dan waktu pengerjaan butuh cukup lama.
Ilustrasi tersebut tentunya bisa membuat kita berpikir atau pun bisa memilah dan memilih bahwa sebenarnya posisi alat adalah untuk membantu dalam menyelesikan pekerjan saja, sebagai manusia dalam menggunakan alat tentu bisa memilah atau memilih agar tidak sampai salah dan ceroboh menggunakan alat tersebut sehingga menimbulkan dampak yang berbahaya bagi yang lainnya. Di era millennial dengan trasnpormasi zaman terhadap Industries Revolution 4.0 menggunakan alat sebagai media informasi adalah sebuah keniscayaan. Banyak media yang bisa kita manfaatkan untuk menebar berbagai informasi yang kita gunakan sekaligus yang kita butuhkan. Alat yang kami maksud adalah media sosial (Medsos) seperti WhatsApp  (WA), Instangram (IG), Telegram, FaceBooks, YouTube dan lain sebagainya. Namun yang paling ngetren di saat ini adalah WA dan Facebooks.
Dua media ini yang sering menjadikan situasi merubah menjadi euporia dan sekaligus fitnah bagi yang lain. Kemudahan penggunaan alat juga didukung media dari alat tersebut berupa Mobile (HP), Komputer, Laptob dan sebagainya menjadi sangat massive sekali dikalangan dan lapisan masyarakat. Bagi kaum mayoritas, WA merupakan sebuah kebutuhan untuk berkomunikasi setelah genarasi BBM lenyap dari kawasan pasar pertelekominikasian. Tua dan muda, bahkan anak-anak semuanya menggunakan media WA ini dengan berbagai macam konten yang ada di dalamnya. Membentuk komunitas atau grop adalah salah satu tawaran kelebihan dari fitur WA ini. Malahnya sekarang adalah bukan terletak pada alatnya yaitu WA, namun isi atau konten yang di nformasikan ke publik. Berita atau info yang tidak kita saring dulu bahkan dipahami dengan melakukan pencernaan sering kali di bagikan ke ruang publik menjadikan konflik atau perdebatan yang tidak ada manfaatnya. Bagaimana tidak, perdebatan tanpa dasar hukum dan fakta yang ada yang mengedepankan sikap emosional belaka tentu ini menjadikan boomerang bagi si penyebar berita. Bisa saja jika komen tidak bisa dipertanggungjawabkan maka akan dituntut secara Undang-undang ITE.
Sering kali berseliweran berita “HOAX” yang kita terima dan membuat kita bingung juga terkadang kita marah-marah kecil dalam hati. Apalagi sekarang banyak orang dalam group-group menjadikan dalil agama untuk menjustifikasi bagi yang lainnya yang “SEOLAH-OLAH” menjadikan dirinya adalah orang yang paling sholeh dalam agamamis. Berdalil tentang ceramah yang merupkan hasil karya orang lain untuk di tunjukkan ke publik dan juga saya katakan bahwa seolah-olah dia adalah orang yang paling tahu berita dan paling sholeh. Narsisme, telah menggejala di kalangan masyarakat kita dengan indikasi ingin selalu dianggap orang yang PALING TAHU, paling relegius dan paling number one diantara yang lainnya. Menggunakan dan menyebarkan hasil karya orang lain tanpa melakukan CONFIRMASI adalah pebuatan PLAGIAT dalam dunia Pendidikan atau pun penelitian. Oleh karena itu sebagai manusia yang bermental pejuang kita tidak akan sesekali menggunakan informasi tanpa dasar dengan menyuguhkan dan menginformasikan di depan publik.
Seandainya kita semua berpikir bahwa media adalah alat bantu utnuk mempermudah pekerjaan kita, maka hal yang paling mendasar adalah membuat karya dengan berbagai literasi yang sudah kita persiapkan agar apa yang kita tulis dan cipta tidak membuat orang lain marah dan sakit hati. Memang saya akui bahwa, pengkajian ilmu sosial memang lebih mudah dari pada ilmu saintik. Dalam tataran ilmu saintik banyak dibutuhkan kehlian khusus untuk mengungkapkan data dan fakta dalam sebuah permasalahan. Berbeda dengan kasus sosial agama, banyak orang awam walaupun kadang tak mampu, tetapi menjadikan dirinya seolah-olah adalah orang yang paling tahu dan sholeh. Sebagi ilustrasi contoh, saat dia bangun malam untuk menyelesaikan sholat malamnya, bukan air wudhu diambilnya dahulu, tetapi HP diambil untuk men share ke grop dan mengajak sholat malam. Apa maksud dan tujuannya adalah sangat jelas yaitu NARSISME. Sebagai muslim sejati tentunya dalam beribadah kita harus sering menyembunyikan amalan sholeh kepada manusia lainnya terkecuali ALLAH SWT. Tetapi sekali lagi bahwa dia menginginkan bahwa egonya ingin menjadi number one.
Kejadian yang sering terjadi dikawasan masyarakat bukan kita langsung tangani agar tidak menimbulkan dampak yang lain, malahan diphoto dan dipublikasikan dulu kepada masyarakat. Subhanalloh, inilah sekarang yang menggejala dilingkungan sekarang ini. Memposisikan diri paling awal dan primer sebagai pemberita sampai mengalahkan seorang wartawan tingkat nasional. Sifat ego yang sering menjebak untuk berpikiran secara tidak proporsional sehingga tindakan yang kita lakukan dengan memposting atau men-share sebuah informasi sudah tidak pernah dipikirkan kembali dampak negative yang akan diterima orang lain. Dari hasil pengamatan saya selama ini, mereka yang sering mengshare berita adalah mempunyai tingkat keilmuan yang masih perlu dipertanyakan dan yang masih ingin mencari perhatian atas apa yang dia lakukan. Semoga media yang kita miliki mejadikan lebih arif dan bijak untuk digunakan sebagai alat untuk membantu pekerjaan sehari-hari.

#salamliterasi >>>>

0 komentar:

Posting Komentar