Berikan Pendapat Anda tentang WI Berikan komentar positif dan santun demi pengembangan konten yang lebih menarik serta lebih faktual dengan berita ilmu yang bermanfaat bagi kita semua pada tahap selanjutnya, untuk partisipasi anda semua saya ucapkan Terimakasih

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

Konsumsi mengandung pengertian kegiatan mengurangi atau menghabiskan nilai guna barang atau jasa. Ini dilakukan oleh setiap orang dalam usaha memuaskan kebutuhannya secara langsung. Barang atau jasa yang dikonsumsi oleh setiap orang berbeda. Perbedaan itu terletak pada jumlah, jenis,
dan kualitasnya. Mengapa bisa demikian? Karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi seseorang, antara lain :

a. Pendapatan

1. Besar atau kecilnya pendapatan
Semakin besar pendapatan yang diterima oleh seseorang, semakin besar pula daya belinya. Akan tetapi sebaliknya jika pendapatan seseorang semakin kecil, maka kemampuan membeli akan barang dan jasa juga semakin kecil, semakin sedikit barang atau jasa yang dapat dibeli/dimiliki. Pendapatan dengan konsumsi dapat digambarkan dengan rumus sebagai berikut:


Perhatikan tabel berikut ini:
Tabel Daftar Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan



Semakin besar pendapatan seseorang semakin besar konsumsinya, dan semakin besar pula tabungannya

2. Pendapatan yang mungkin diterima dimasa yang akan datang
Expected income, seberapa banyak pun akan berpengaruh pada besarnya pengeluaran konsumsi masa sekarang. Semakin besar expected income, akan semakin besar pula pengeluaran konsumsinya.
Contoh: Semakin dekat masa pensiun biasanya akan semakin hemat, karena pendapatan yang akan diterima akan menjadi lebih kecil. Akan tetapi jika pendapatan yang akan diterima seseorang diwaktu yang akan datang bertambah, maka konsumsinya saat sekarangpun mengalami
kenaikan.

3. Pendapatan tertinggi yang pernah dicapai pada masa lampau
Pengeluaran konsumsi seseorang dipengaruhi juga oleh tingkat pendapatan tertinggi yang pernah dicapainya. Dalam arti bahwa pengeluaran konsumsi seseorang tidak mudah berkurang meskipun
pendapatan mereka berkurang. Akibatnya seseorang itu akan mengurangi tabungannya/saving-nya. Bilamana pendapatan bertambah, maka konsumsi pun akan bertambah dan tabungannyapun akan bertambah dengan lebih cepat. Kenyataan ini akan terus berlangsung sampai pada tingkat pertambahan pendapatan tertinggi yang pernah dicapai semula.

4. Tingkat Bunga
Konsumsi merupakan fungsi dari tingkat bunga. Khususnya mereka percaya bahwa naiknya suku bunga mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi. Namun para kenyataan yang terjadi dapat sebaliknya, yaitu dengan naiknya tingkat bunga pendapatan meningkat dan justru kemudian akan menaikkan konsumsi.
  • Harga Barang dan jasa. Harga barang sangat menentukan terhadap besar atau kecilnya konsumsi seseorang. Jika harga barang naik, maka seseorang akan memperkecil konsumsinya, sebaliknya jika harga barang turun, seseorang akan memperbesar konsumsinya. Akan tetapi perubahan harga barang ini tidak berlaku untuk barang kebutuhan pokok pada umumnya yang selalu akan dibeli dalam jumlah yang relatif tetap, kendati harga mengalami perubahan.
  • Adat Istiadat dan Kebiasaan Konsumen. Adat istiadat dan kebiasaan cukup berpengaruh pada konsumsi seseorang atau masyarakat. Adat istiadat dan kebiasaan dapat menyebabkan seseorang berperilaku konsumtif. Contoh:
  1. Adat istiadat dilakukannya upacara-upacara ritual yang menggunakan bahan-bahan makanan atau yang lain, akan mempengaruhi tigkat konsumsi. Misalnya upacara Ngaben di Bali.
  2. Kebiasaan masyarakat yang sering dan senang melakukan pesta dan hidup ber hura-hura, maka akan akan memperbesar konsumsinya. Akan tetapi masyarakat yang mempunyai adat istiadat dan kebiasaan bersikap terhadap kehematan (attitude toward thrift), maka konsumsi masyarakat tersebut akan semakin kecil.
  • Barang Subtitusi Barang subtitusi/pengganti dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang/masyarakat. Jika terdapat barang yang dapat menggantikan fungsi suatu barang yang dibutuhkan seseorang dengan harga yang jauh lebih murah, maka barang tersebut dapat mempengaruhi konsumsi seseorang/masyarakat tersebut. Contoh
  1. Ember plastik dengan merek tertentu mahal harganya, sementara ada ember plastik merek lain atau ember seng yang harganya lebih murah, maka seseorang akan membeli ember merek lain atau ember seng yang lebih murah tersebut.
  • Jumlah Penduduk Besarnya jumlah penduduk, akan berpengaruh pada pengeluaran konsumsi suatu masyarakat. Suatu perekonomian yang penduduknya relatif banyak, pengeluarannya untuk konsumsi pun akan lebih besar daripada perekonomian yang jumlah penduduknya sedikit, meskipun pendapatan nasional kedua masyarakat tersebut sama besarnya.
  • Banyaknya barang konsumsi yang tahan lama dalam masyarakat  Sedikit banyak pengeluaran masyarakat untuk konsumsi dipengaruhi oleh banyak sedikitnya “consumer’s durable” yaitu barang konsumsi terpakai lama seperti: rumah, motor, mobil pesawat televisi, lemari es, dsb. Pengaruhnya sebagai berikut:
  1. Mengurangi pengeluaran konsumsi masyarakat tersebut. Misalnya dengan telah dimilikinya Televisi, maka acara menonton Bioskop berkurang
  2. Menambah pengeluaran konsumsi. Misalnya dengan membeli mobil, maka acara pergi keluar kota semakin sering. Akibatnya pengeluaran bertambah besar untuk beli bensin, oli, reparasi, makan dsb.
  3. Barang terpakai lama harganya mahal. Oleh karena itu untuk memperolehnya pada umumnya dibutuhkan masa untuk menabung . Masa hemat kita lakukan sebelum membeli, jika pembelian secara cash, sedangkan jika secara kredit masa menghemat kita lakukan sesudah pembelian.

Informasi Ekonomi

a. Ramalan/dugaan masyarakat akan adanya perubahan harga
Dalam kenyataan harga barang dan jasa tidaklah stabil. Kalau diperkirakan harga akan naik, maka masyarakat ada tendensi untuk sesegera mungkin menggunakan uangnya guna membeli barang dan jasa, sekalipun pendapatan masyarakat tidak berubah. Maka dengan demikian fungsi konsumsi akan bergeser keatas, dan sebaliknya jika harga barang dan jasa diperkirakan akan turun.

b. Selera Konsumen
Di antara orang-orang yang usianya sama, namun pengeluaran konsumsinya tidak sama, karena perbedaan sikap menghemat atau attitude toward thrift dan selera masyarakat dalam berkonsumsi. Bila masyarakat memiliki selera yang menurun dalam konsumsi, maka tingkat konsumsi juga akan turun. Sebaliknya jika selera konsumsi masyarakat meningkat, hal ini akan meningkatkan konsumsi pula. Contoh : Selera masyarakat untuk berekreasi beberapa waktu lalu menurun, akibat sering terjadinya kerusuhan dan tindakan kriminal yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Maka hal ini juga menurunkan tingkat konsumsi masyarakat yang melakukan rekreasi. Namun setelah saat ini menjadi aman, maka selera masyarakat untuk berekreasi menjadi meningkat lagi, sehingga tingkat konsumsi mereka mengalami kenaikan.


3 komentar:

  1. Terima kasihhttp://lh5.ggpht.com/_TWC8zfBIdik/S8l0zsWBH4I/AAAAAAAAApE/iHqZ2VXIiJY/roxx-share%20%2810%29.gif

    BalasHapus
  2. trims, sngat membantu

    BalasHapus